Page 204 - Hadits-Jibril-Penjelasan-Hadits-Jibril-Memahami-Pondasi-Iman-Yang-Enam-Dr.-H.-Kholilurrohman-MA
P. 204
H a d i t s J i b r i l | 187
a. Penjelasan Riddah Dari Ulama Madzhab Hanafi
Salah seorang ahli fiqih terkemuka dalam madzhab
Hanafi; yaitu al-Imam Muhmammad Amin yang lebih
dikenal dengan nama Ibn Abidin (w 1252 H) dalam kitab
karyanya berjudul Radd al-Muhtar „Ala ad-Durr al-Mukhtar
Syarh Tanwir al-Abshar, j. 6, h. 354, berkata:
ْةملكْءارجإْاهنكروْ،ملاسلإاْنيدْنعْعجارلاْاعرشْ:دترهداْباب
ْيذلاْرىاظلاْلىإْةبسنلابْاذىْ ناٌِلإاْدعبْناسللاْىلعْرفكلا
ْولْضرعْولْ امكْ ونودبْ نوكتْ دقفْ لاإوْ ،مكامحاْ وبْ مكيَ
ىا"ْيحْدعبْرفكيْنأْىونْوأْلطابْداقتعا
“Bab menjelaskan seorang yang murtad. Dalam
tinjauan syari‟at orang yang murtad adalah orang
yang memutuskan/keluar Islam. Sebab utamanya
adalah karena kata-kata kufur yang diucapkan
dengan lidahnya. Inilah penyebab utama yang
nampak secara zahir; di mana seorang hakim
harus menetapkan hukum kafir terhadap orang
yang mengucapkan kata-kata kufur tersebut.
Selain dengan kata-kata kufur kekufuran ini dapat
terjadi karena sebab lainnya, seperti orang yang
berkeyakinan rusak, atau seorang yang berniat
(dalam hati) untuk menjadi kafir di masa
mendatang; maka ia menjadi kafir saat itu pula
(artinya saat ia meletakan niat untuk menjadi
kafir)”.