Page 209 - Hadits-Jibril-Penjelasan-Hadits-Jibril-Memahami-Pondasi-Iman-Yang-Enam-Dr.-H.-Kholilurrohman-MA
P. 209
192 | H a d i t s J i b r i l
ْونأْ وأْ ،ءايشلأاْ عيجمْ فْ وأْ ،ءايشلأاْ نمْ ءىشْ فْ لولمحا
ْءايشلأاْنأْوأْ،ءايشلأاْعيجمْفْوأْ،ءايشلأاْنمْءىشبْدحتم
َّ
ْللابْذايعلاوْحيرصْرفكْكلذْعيجموْ اهنمْائيشْوأْ،ونمْةلحنم
ٌ
ً
ىاْ"ويلعْوىْامْىلعْرملأاْةفرعبمْلهلجاْوببسوْ،لىاعت
“Adapun pembagian kufur dalam tinjauan syari‟at
terbagi kepada tiga bagian, di mana setiap macam
dan bentuk kufur kembali kepada tiga bagian ini;
yaitu Tasybih, Ta‟thil dan takdzib. Tasybih (yaitu
menyerupakan Allah dengan makhluk-Nya)
seperti berkeyakinan bahwa Allah menyerupai
sesuatu dari makhluk-Nya seperti mereka yang
berkeyakinan bahwa Allah adalah benda yang
duduk di atas arsy, atau berkeyakinan bahwa
Allah memiliki dua tangan dalam makna anggota
badan, atau bahwa Allah seperti bentuk si fulan,
atau memiliki sifat seperti sifat si fulan, atau
berkeyakinan bahwa Allah adalah sinar yang
dapat dibayangkan oleh akal, atau berkeyakinan
bahwa Allah berada di langit, atau bahwa Allah
berada pada arah di antara arah yang enam (atas,
bawah, depan belakang, samping kanan dan
samping kiri), atau berkeyakinan bahwa Allah
bertempat di antara beberapa tempat, atau berada
di seluruh tempat, atau berkeyakinan bahwa
Allah memenuhi seluruh lapisan langit dan bumi,
atau berkeyakinan bahwa Allah
bertempat/menetap di dalam sesuatu di antara
makhluk-makhluk-Nya, atau menetap di dalam
segala sesuatu, atau berkeyakinan bahwa Allah