Page 219 - Hadits-Jibril-Penjelasan-Hadits-Jibril-Memahami-Pondasi-Iman-Yang-Enam-Dr.-H.-Kholilurrohman-MA
P. 219
202 | H a d i t s J i b r i l
rusak tali pernikahannya). Dan bila yang murtad
ini kembali masuk Islam sebelum habis masa
iddah --istrinya-- (yaitu 3 kali suci) maka
keduanya kembali menjadi pasangan suami istri
(tanpa harus membuat akad nikah yang baru).
Namun bila salah satunya belum masuk Islam
kembali hingga habis masa iddah --si istri-- (yaitu
3 kali suci); maka terpisahlah antara pasangan
suami istri ini, dan pisah di sini karena rusak (tali
pernikahannya) bukan karena talaq/cerai”.
(Penjelasan; Bila salah satunya masuk Islam
kembali setelah habis masa iddah lalu hendak
membangun rumah tangga kembali maka harus
membuat akad nikah yang baru).
Al-Imam Tajuddin Abdul Wahhab ibn Ali as-Subki (w
771 H) dalam kitab Thabaqat asy-Syafi‟iyyah al-Kubra, j. 1, h.
91, berkata:
ْنمْنأْيملسهداْرئاسوْلبْوباحصأوْيرعشلأاْدنعْفلاخْلاو
ْدلًسْميظعلاْللابْرفاكْونأْرفكلاْلاعفأْلعفْوأْرفكلابْظفلت
ْ ىاْ"ْوبلقْفرعْنإوْرانلاْف
“Tidak ada perbedaan pendapat antara Imam al-
Asy‟ari dan para ulama pengikutnya, bahkan tidak
ada perbedaan pendapat di antara segenap orang
Islam bahwa seorang yang berkata-kata kufur
atau berbuat perbuatan kufur; maka ia telah kafir
kepada Allah yang Maha Agung, ia akan
dikekalkan di dalam neraka, sekalipun hatinya