Page 221 - Hadits-Jibril-Penjelasan-Hadits-Jibril-Memahami-Pondasi-Iman-Yang-Enam-Dr.-H.-Kholilurrohman-MA
P. 221
204 | H a d i t s J i b r i l
ْكرشأْنمفْ ْوملاسإْدعبْرفكيْيذلاْوىوْ:دترهداْمكحْباب
ْذتُاْواْوتافصْنمْةفصْوأْوتينادحوْوأْوتيبوبرْدحجْوأْللاب
ْلىاعتْللاْبتكْنمْاباتكْوأْايبنْدحجْوأْادلوْوأْةبحاصْلل
ْدحجْنموْ رفكْولوسرْوأْلىاعتْللاْبسْوأْ ونمْ ائيشْ وأ
ْرمنخاْوأْانزلا ْ لحأْوأْاهنمْائيشْوأْسمنخاْتادابعلاْبوجو
ْ،كلذْفرعْلهلجْاهيلعْعمَٔاْةرىاظلاْتامرلمحاْنمْائيشْوأ
ّ
ْرفكْكلذْلهجتْلاْنٌشْناكْنإو
“Bab hukum orang murtad. Orang murtad ialah
orang yang menjadi kafir setelah Islam. Maka
barangsiapa menyekutukan Allah, atau
mengingkari ketuhanan-Nya, atau keesaan-Nya
(artinya bahwa Allah tidak menyerupai segala
apapun dari makhluk-Nya), atau mengingkari
salah satu sifat-dari sifat-sifat-Nya, atau
menjadikan bagi-Nya seorang istri, atua seorang
anak, atau mengingkari seorang Nabi (yang telah
disepakati kenabiannya), atau mengingkari salah
satu kitab dari kitab-kitab Allah (yang diturunkan
kepada sebagian Nabi-Nya), atau mengingkari
sesuatu yang (nyata) sebagai bagian dari kitab-
Nya tersebut, atau mencaci-maki Allah, atau
mencai-maki Rasul-Nya; maka orang tersebut
telah menjadi kafir. Dan barangsiapa mengingkari
kewajiban shalat lima waktu, atau sesuatu yang
jelas merupakan bagian dari shalat lima waktu
tersebut, atau menghalalkan perbuatan zina, atau
khamar, atau menghalalkan beberapa perkara