Page 224 - Hadits-Jibril-Penjelasan-Hadits-Jibril-Memahami-Pondasi-Iman-Yang-Enam-Dr.-H.-Kholilurrohman-MA
P. 224
H a d i t s J i b r i l | 207
kafir/keluar dari Islam walaupun ia seorang yang
baru berumur mumayyiz; tanpa ada yang
memaksanya, walaupun kejadian kufur tersebut
dalam keadaan bercanda; (maka ia menjadi kafir)
setelah ia dalam Islam”.
Imam Zainuddin Abu al-Faraj Abdurrahman ibn
Syihabiddin ibn Ahmad ibn Rajab al-Hanbali (w 795 H),
dalam kitam Jami‟ al-„Ulum Wa al-Hikam, h. 148, pada
hadits ke 16, berkata:
ْيَّغبْلامْذخأْوأْسفنْلتقْوأْةدرْوأْرفكْنمْناكْامْامأف
ْنابضغلاْنأْاوديريْلْمنهأْملسمْكشيْلاْاذهفْكلذْونَوْقح
ىاْ"ْوبْذخاؤيْلا
“...adapun perkara yang terjadi; semacam kufur,
riddah/keluar dari Islam, membunuh, mencuri
tanpa hak, dan semacam itu; maka perkara-
perkara ini tidak ada seorang muslim-pun yang
meragukan bahwa kejadian itu semua walaupun
terjadi saat seseorang dalam keadaan marah maka
tetap saja ia dikenakan hukuman”.
e. Kaedah-Kaedah Penting:
Para ulama berkata:
a. Barangsiapa berkata-kata kufur (sharih/jelas), atau
berbuat perbuatan kufur, atau meyakini keyakinan kufur;
walaupun orang ini tidak mengetahui bahwa apa yang
terjadi pada dirinya tersebut sebagai kekufuran maka