Page 216 - Hadits-Jibril-Penjelasan-Hadits-Jibril-Memahami-Pondasi-Iman-Yang-Enam-Dr.-H.-Kholilurrohman-MA
P. 216
H a d i t s J i b r i l | 199
ْويلعْع مىرْءىشْبوجوْىفنْوأْرفكْبجاوبْسيلْامْبوجو
ْنمْةلاصلاْةفصْفْمزجْيوونلا ْ، رفكْةرورضلابْنيدلاْنمْملع
ْلاْيذلاْباوصلاْوىوْ:تلقْ،ةمسَٔاْيَّفكتبْبذههداْحرش
ىا"ناءرقلاْحيرصْةفلاًسْويفْذإْونعْدييز
“Pasal; Tentang riddah. Riddah dalam pengertian
syari‟at adalah kembali dari Islam kepada kufur,
dan memutuskan Islam tersebut. Riddah ini
kadang terjadi karena ucapan, kadang karena
perbuatan, dan kadang karena kayakinan. Setiap
satu bagian dari tiga macam kufur ini memiliki
cabang/contoh yang sangat banyak sekali tidak
terhingga, berikut ini kita sebutkan beberapa
contoh supaya kita bisa mengetahui contoh-
contoh lainnya yang serupa dengannya yang tidak
kita sebutkan di sini. Kufur perkataan contohnya
seorang yang mencaci-maki salah seorang Nabi
dari para Nabi Allah (yang telah disepakati
kenabiannya), dan atau merendahkannya; maka
orang ini telah kafir dengan kesepakan ulama
(ijma‟). Contoh lainnya bila seseorang berkata
kepada sesama muslim tanpa memiliki takwil
(tanpa alasan yang dapat dibenarkan dalam
syari‟at); “Wahai orang kafir!!”, maka yang
memanggil tersebut menjadi kafir, karena dengan
demikian ia telah menamkan ke-Islam-an
seseorang sebagai kekufuran. Kufur fi‟li (kufur
karena perbuatan) contohnya seperti sujud
kepada berhala, matahari, bulan, atau
melemparkan/membuang al-Qur‟an di tempat