Page 69 - Hadits-Jibril-Penjelasan-Hadits-Jibril-Memahami-Pondasi-Iman-Yang-Enam-Dr.-H.-Kholilurrohman-MA
P. 69

52 | H a d i t s   J i b r i l

                                       Bab  II
                              Iman Kepada Malaikat

                a.  Keberadaan  Malaikat

                    Dalam al-Qur‟an tentang keberadaan para Malaikat,
            Allah berfirman:

                                       ِ
                                                    ِ ِ
                                               ِ
                                       ِ
                 ْ ْ نوُ لعف ت ْ  َ ْ ام  ْ نومَ  ْ لع ي  ْ يبتاك    امارك ْ  ْ يظفامح ْ َ  ْ مُ كيَ  ْ لع  ْ َّ نإو َ
                                     َْ َ
                  َ َْ
                             َ
                                                           ْ ْ َ
                               ُ َْ
                                                   َْ َ
                     َ
                                             ًَ
                                                   )    ٕٔ - ٔٓ ْ: راطفنلاا (
                  “Sesungguhnya  atas kalian ada (Malaikat-Malaikat)
                  yang  mengawasi  (segala  perbuatan),  yang  mulia
                  dan    selalu   mencatat     (perbuatan-perbuatan
                  tersebut).  Mereka  mengetahui  apa  yang  kalian
                  kerjakan  (baik  perbuatan  maupun  perkataan  yang
                  baik dan buruk)”. (QS. al-Infithar:  10-12)
                    Diantara  Ushul  al-Iman  as-Sittah  adalah  kewajiban
            beriman  kepada  para  Malaikat  Allah.  Beriman  kepada  para
            Malaikat  artinya  meyakini  bahwa  mereka  adalah  hamba-
            hamba  Allah  yang  mulia.  Para  Malaikat  tersebut  bukan
            sebagai bintang atau planet-planet yang berada di arah langit.
            Tetapi  mereka  adalah  para  makhluk  Allah  yang  termasuk
            dari Hajm Lathif (tidak dapat dipegang oleh tangan). Mereka
            bukan  dari  jenis  laki-laki  ataupun  perempuan,  mereka  tidak
            makan,  tidak  minum,  tidak  tidur,  tidak  nikah,  serta  tidak
            berketurunan.  Mereka  tidak  pernah  berbuat  dosa  kepada
            Allah  sedikitpun.  Mereka  selalu  menjalankan  apa  yang
            diperintahkan  oleh Allah atas mereka. Allah berfirman:
   64   65   66   67   68   69   70   71   72   73   74