Page 66 - Hadits-Jibril-Penjelasan-Hadits-Jibril-Memahami-Pondasi-Iman-Yang-Enam-Dr.-H.-Kholilurrohman-MA
P. 66
H a d i t s J i b r i l | 49
yakni Allah bukan terlihat diliputi oleh suatu tempat
karena mustahil bagi Allah ukuran (kecil, sedang, besar,
maupun besar yang diandaikan tanpa penghabisan) dan
mustahil bagi Allah batas akhir (sebagaimana makhluk
memiliki batas akhir)”.
18. Syekh Abu Muhammad Hakim bin Masduqi bin
Sulaiman al-Lasemi, Lasem Jawa Tengah dalam bukunya
berjudul “ad-Dakha-ir al-Mufidah Fi Syarh al-„Aqidah”
hal. 17, menuliskan sebagai berikut:
ْنمْثداومحاْتايفيكْنمْ)ةيفيكْلاب(ْلىاعتوْوناحبسْولْانتيؤرْ)نكل(
ْوىوْ ءىشْ ولثمكْ سيلْ لىاعتْ لاقْ ،كلذْ يَّغوْ زيتّوْ ةهجوْ ةلباقم
ْ يَّصبلاْعيمسلا
“(Lakin) tetapi melihat kita kepada Allah (bila Kaifiyyah)
tanpa Allah disifati dengan sifat-sifat makhluk seperti
berhadap-hadapan, berada di suatu arah, menempati
ruang dan lain sebagainya. Allah ta‟ala berfirman yang
maknanya: Allah tidak menyerupai sesuatu-pun dari
makhluk-Nya dan tidak ada sesuatu-pun yang
menyerupai-Nya, Allah maha mendengar lagi maha
melihat”.
19. KH. Abul Fadhol as-Senori, Senori Tuban Jawa Timur
dalam karyanya berjudul “ad-Durr al-Farid Fi Syarh
Jawharah at-Tawhid”, h. 119, menuliskan sebagai
berikut: