Page 264 - Membersihkan Nama Ibn Arabi_Dr. H. Kholilurrohman, MA
P. 264

Membersihkan Nama Ibn Arabi | 262

           berarti  asal  bagi  segala  sesuatu.  Allah  tidak  boleh  dinamakan
           dengan “al-Mashdar” atau “al-Ashl al-Awwal”, karena kedua nama ini
           memberikan pemahaman bahwa alam ini adalah suatu bagian yang
           telah terpisah dari Dzat Allah  271 .

           8.  Pembahasan  Tidak  Ada  Perbedaan  Antara  Syari’at  Dan
               Hakekat
                  Pada  bagian  awal  dari  buku  ini  telah  dibahas  bahwa
           membuat  dikotomi  antara  syari’at  dan  hakekat  adalah  kesalahan
           yang sangat besar dan sangat fatal. Karena hasil dari faham ini akan
           membawa kepada pengingkaran terhadap ajaran-ajaran syari’at itu
           sendiri.  Sementara  itu  kaum  sufi  adalah  kaum  yang  memegang
           teguh  ajaran-ajaran  syari’at.  Seluruh  apa  yang  telah  dibawa  oleh
           Rasulullah adalah merupakan landasan bagi jalan dan ajaran-ajaran
           mereka.  Keteguhan  mereka  dalam  memegang  teguh  syari’at
           diungkapkan oleh al-Kalabadzi dalam kitab at-Ta’arruf bahwa kaum
           sufi  adalah  kaum  yang  paling  hati-hati  dalam  menjalani  praktek
           syari’at.  Dalam  hampir  setiap  masalah  yang  diperselisihkan  oleh
           para imam madzhab, yang diamalkan oleh kaum sufi adalah yang
           “paling  berat”  atau  yang  “paling  hati-hati”.  Mereka  jarang  sekali
           atau  selalu  berusaha  untuk  menghindar  dari  mempraktekan
           keringanan-keringanan  (al-Rukhshah)  dalam  mengamalkan  hukum-
           hukum syari’at.
                  Simak berikut ini pernyataan al-Kalabadzi:

                          “Mereka  [kaum  sufi]  mengambil  bagi  diri  mereka
                  sesuatu  yang  lebih  hati-hati  dan  lebih  dipercaya  dari  --



                 271  Ibid.
   259   260   261   262   263   264   265   266   267   268   269