Page 266 - Membersihkan Nama Ibn Arabi_Dr. H. Kholilurrohman, MA
P. 266
Membersihkan Nama Ibn Arabi | 264
ِ ِ ِ
ِ
ِ ِ
ِ
ِ
ِ
رمَبأ رهَ ظ نإف لوقعْ لا ِ لهأ نم كلذ ىَ لع هعبَّ ت ي نم مدعل هيَ لع ركن ن
َ َ
ُ
ُْ
ْ َ
َ َ ْ َ
ْ ََ
ْ ُ
ْ ْ
َ ُُ َ ْ َ
ُ
ِ ِ
ِ
ِ
ِ
ِ
ِ
ِ
ِ
ِ
َّ دب لَّو ُْ دْ لحا هيَ لع ميقُأ مكاْ لحا دنع تبثَ ِ عرَّ شلا رهاَ ظ فِ اًّ دح بجو ي
َ
َ
َْ ٌ
َ
ْ َ ْ
َ ُ ُْ
ُ َ َ
َ
ْ
“Ketahuilah bahwa timbangan syari’at yang diletakan di
bumi adalah ajaran-ajaran yang ada di tangan para ulama
syari’at itu sendiri. Jika seorang wali keluar dari timbangan
syari’at tersebut padahal ia memiliki akal yang sehat [seorang
yang shâhi] maka ia wajib diingkari. Jika ia dikalahkan oleh
keadaannya [hingga ia menjadi seorang yang majdzûb; hilang
akal] --dalam menyalahi syari’at tersebut-- maka kita terima
adanya dia dan kita tidak mengingkarinya karena urusannya
tersebut tidak akan diikuti oleh orang-orang yang memiliki
akal sehat. Namun demikian jika dari orang --majdzûb-- ini
terlihat suatu perkara yang secara syari’at dan dalam
pandangan hakim mengharuskannya untuk dihukum, maka
hukuman harus dilaksanakan atasnya”.
Ini adalah pernyataan yang sangat jelas dari Ibn Arabi bahwa
siapapun yang menyalahi ajaran-ajaran syari’at maka orang tersebut
tidak boleh dijadikan rujukan dalam segala perbuatan dan
perkataannya. Pernyataannya Ibn Arabi ini juga secara jelas
memberikan pemahaman bahwa mereka yang berakidah hulûl atau
wahdah al-wujûd tidak boleh ditoleransi, juga tidak boleh disebut
bahwa mereka adalah kaum sufi falsafi. Sebab klaim semacam ini
sama saja dengan menjustifikasi mereka dan keyakinan mereka
sebagai bagian dari Islam. Tentunya lebih fatal lagi bila diyakini
bahwa akidah hulûl dan wahdah al-wujûd tersebut adalah sebagai
keyakinan di dalam Islam.