Page 310 - Membersihkan Nama Ibn Arabi_Dr. H. Kholilurrohman, MA
P. 310

Membersihkan Nama Ibn Arabi | 308

                 Seorang  murid  hendaklah  menyembunyikan  sifat  marah,
                  karena  hal  ini  menunjukkan  kelapangan  hati.  Seorang  yang
                  menyembunyikan kemarahan berarti ia telah membuat ridla
                  Tuhannya,  membuat  setan  marah  dan  ia  telah  dapat
                  menundukkan hawa nafsunya sendiri. Melatih sifat ini akan
                  mendatangkan  rasa  kasih  sayang  sesama  manusia  yang  hal
                  tersebut  telah  diperintahkan  oleh  Rasulullah  dalam  banyak
                  haditsnya.
                 Selalu  mengerjakan  dzikir  dan  istighfar.  Karena  hal  ini  bila
                  dikerjakan  setelah  perbuatan  dosa  maka  akan  menghapus
                  dosa tersebut. Dan bila dzikir dan istighfar dilakukan setelah
                  perbuatan kebaikan atau ketaatan kepada Allah maka berarti
                  kebaikan bertambah di atas kebaikan. Jika merasakan bosan
                  dari  membaca  dzikir  dan  istigfar  tersebut  maka  pindahlah
                  kepada  membaca  al-Qur’an  dengan  bacaan  tartil,  khusyu’,
                  tunduk sambil bertafakkur dalam makna-maknanya, berdoa
                  meminta  ketika  berada  pada  bacaan  janji-janji  Allah  dan
                  berdoa untuk minta dihindarkan ketika berada pada bacaan
                  ancaman-ancaman Allah.




           Seperti sahabat Abu Bakr al-Shiddiq yang mengeluarkan seluruh hartanya di jalan
           Allah.  Ketika  Rasulullah  bertanya  apakah  hari  esok  yang  tersisa  bagi  sanak
           keluarganya?  Beliau  menjawab:  Hari  esok  yang  tersisa  hanya  Allah  dan  Rasul-
           Nya.  Kemudian  sahabat  Umar  ibn  al-Khaththab  yang  memberikan  separuh
           hartanya kepada Rasulullah untuk dipergunakan di jalan Allah. Ketika Rasulullah
           bertanya: Apakah yang engkau sisakan bagi keluargamu? Umar menjawab: Aku
           sisakan separuh yang telah aku shadaqahkan. Demikian pula dengan sahabat Bilal
           ibn Rubah yang diperintah oleh Rasulullah dalam haditsnya yang sangat mashur:
           “Nafkahkan  hartamu, wahai Bilal, dan jangan takut kefakirana dari Allah yang
           memiliki ‘arsy”. Lihat Ibn Arabi, Kunhu Mâ Lâ Budd Li al-Murîd  Minhu, h. 23-24
   305   306   307   308   309   310   311   312   313   314   315