Page 331 - Membersihkan Nama Ibn Arabi_Dr. H. Kholilurrohman, MA
P. 331
Membersihkan Nama Ibn Arabi | 329
ِ
ِ
ِ
رقفْ لاو صق نلاف ،ةفصو تَاذ هيَ لإ نَرق ت فا َ ام ِ لثم نعو اَّنع ِ نيغْ لا هنإف
ً َ
ْ َ ََْ
َْ
ْ
ّ َ
ّْ َ ًَ
ْ َ َ َ
َ ُ
َ
ُ َ ُ
ْ
ّ
ِ
ِ
ِ
ِ ِ
ِ
ِ
ِ
نمو هَ ل ثِاذ َ لامَ كْ لاو نَغْ لاو لعفْ لا نأ امك ،انتافص نم ُ لاعفنلَّاو َ
ْ
َ
ّ
َ َ َ
ْ
َ
ْ
َ
ْ َ ُ ّ
َ َ َ َ َ
هتافص
َ
322 . ِِ ِ
“Sesungguhnya Dia -Allah- tidak membutuhkan kepada kita,
juga tidak membutuhkan kepada segala apa yang kita
butuhkan, baik pada Dzat maupun sifat-sifat-Nya. Karena
kekurangan, kefakiran, perubahan adalah di antara sifat-sifat
kita. Sementara Allah Maha Berbuat, Maha Kaya dan maha
Sempurna pada Dzat dan sifat-sifat-Nya”.
Di antara penjelasan Ibn Arabi dalam risalah yang sangat
ringkas ini adalah bahwa seorang mukmin yang berakal sehat dan
menyadari segala kekurangan dan kebutuhan yang ada pada
dirinya serta menyadari bahwa dirinya hanya sebuah makhluk, ia
akan tunduk kepada segala titah yang datang dari al-Khâliq. Di
antara tanda ketundukannya adalah dengan selalu berusaha
memperbaiki hati yang notabene merupakan penguasa dari seluruh
tubuh. Hati inilah diungkapkan Ibn Arabi sebagai sumber (Yanbû’)
dari kerajaan diri manusia, di mana ia merupakan letak penilaian
Tuhan terhadap para hamba dengan prilaku-prilaku yang mereka
kerjakan.
Ibn Arabi menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan hati
dalam hal ini bukan merupakan kepingan daging yang berada
dalam tubuh manusia. Hati dalam pengertian kepalan daging hanya
penyebutan metafor saja. Sebab dalam pengertian benda ini ia tak
ubahnya seperti yang ada pada binatang-binatang. Hati yang
322 Ibn Arabi, al-‘Ujâlah, h. 11