Page 326 - Membersihkan Nama Ibn Arabi_Dr. H. Kholilurrohman, MA
P. 326

Membersihkan Nama Ibn Arabi | 324

               13. al-Wajd:  ialah  sesuatu  yang  menimpa  hati  dari  keadaan-
                  keadaan  yang  yang  tanpa  diusahakan  atau  diharap-
                  harapkan.
               14. al-Fanâ’:  ialah  keadaan  di  mana  seorang  hamba  sampai
                  kepada  tingkatan  dapat  melepaskan  sifat-sifat  buruk  yang
                  ada pada dirinya.
               15. al-Baqâ’:  ialah  keadaan  di  mana  seorang  hamba  sampai
                  kepada tingkatan dapat melestarikan sifat-sifat baik yang ada
                  pada dirinya  317 .
               16. al-Ghaibah:  ialah  keadaan  di  mana  hati  seseorang  tidak  lagi
                  mempedulikan tentang apa yang terjadi di sekitarnya karena
                  kesibukan dengan keindahan al-Wârid yang datang padanya.
               17. al-Hudlûr:  keadaan  hati  yang  selalu  mengingat  Allah,  tidak
                  melalaikan-Nya.
               18. al-Shahw:  keadaan  di  mana  hati  seseorang  kembali  kepada
                  indrawinya setelah keadaan al-Ghaibah karena kedatangan al-
                  Wârid yang sangat kuat.
               19. al-Sukr:  ialah  keadaan  al-Ghaibah  karena  kedatang  al-Wârid
                  yang sangat kuat   318 .


           Tentang  kemiripan  antara  dua  maqam  ini,  al-Junaid  al-Baghdadi  berkata:  “al-
           Khauf Min Allah Yaqbidluni, Wa al-Raja’ Minhu Yabsuthuni…”.  (al-Kauf [rasa takut]
           berasal  dari  Allah  yang  menjadikanku  dalam  maqam  al-Qabdl,  dan  al-Raja’
           [harapan] juga berasal dari Allah yang menjadikanku dalam maqam al-Basth). Ibid,
           h. 58-59
                 317  Definisi al-Fana dan al-Baqa’ ini penulis ambil dari ta’rif yang ditulis oleh
           al-Qusyairi dalam al-Risalah. Walaupun tidak persis sejalan dengan definisi literal
           dengan yang buat Ibn Arabi, namun kesimpulan pendekatan ini dapat diterima
           lebih mudah. Ibid, h. 67
                 318  Definisi al-Shahw dan al-Sukr yang sama telah dituliskan oleh al-Qusyairi
           dalam  al-Risalah.  Beliau  menuliskan  bahwa  al-Shahw  adalah  kembali  kepada
           “rasa” (al-ihsas) setelah kedatangan al-Ghaibah. Sementara al-Sukr sama dengan al-
   321   322   323   324   325   326   327   328   329   330   331