Page 357 - Membersihkan Nama Ibn Arabi_Dr. H. Kholilurrohman, MA
P. 357

Membersihkan Nama Ibn Arabi | 355

                  Kemudian  pakaian-pakaian  tersebut  ditambah  dengan
           berbagai  hiasan  akhlak-akhlak  terpuji.  Dalam  pembahasan  ini,  Ibn
           Arabi menyebutkan secara rinci di antara sifat-sifat Ahl al-Shafwah.
           Lebih dari seratus sifat beliau sebutkan yang seyogyanya sifat-sifat
           tersebut dipakaikan sebagai “baju (al-Libâs)” bagi seorang murid. Di
           antara  yang  beliau  sebutkan  dalam  risalah  ini  adalah  sebagai
           berikut; Menahan lidah dari ucapan-ucapan yang tidak bermanfa’at.
           Menjaga  pandangan  mata  dari  perkara-perkara  yang  dapat
           mengotori  hati.  Memelihara  seluruh  anggota  badan  dengan  sikap
           wara’.  Melepaskan  sikap  buruk  sangka  terhadap  sesama  manusia.
           Mengoreksi  segala  apa  yang  telah  lalu.  Qana’ah  dengan  apa  yang
           ada.  Tidak  pernah  berharap  medapatkan  kelebihan  kecuali  dari
           kebaikan.      Membiasakan        diri     memperbanyak         istighfar.
           Memperbanyak  membaca  al-Qur’an.  Berlemah  lembut  dan
           merendahkan  diri  kepada  sesama  manusia.  Mengagungkan  para
           ulama  dan  menghormati  orang-orang  yang  lebih  tua.  Menjaga
           telinga  dari  “air  kencing”  yang  ditumpahkan  orang-orang  yang
           menceritakan  keburukan  orang  lain.  Mencintai  seluruh  orang
           mukmin,  baik  mereka  yang  saleh  maupun  mereka  yang  berlaku
           maksiat,  karena  mereka  semua  mencintai  Allah  dan  rasul-Nya     342 .



                 342  Tentang sifat ini Ibn Arabi menceritakan kejadian yang menimpa dirinya
           sendiri.  Ia  membenci  seseorang  hanya  karena  orang  tersebut  membenci  salah
           seorang gurunya. Hingga di suatu malam Ibn Arabi mimpi bertemu Rasulullah,
           berkata kepadanya: “Mengapa engkau membenci si fulan?”. Ibn Arabi menjawab:
           “Karena  ia  membenci  salah  seorang  guruku,  Wahai  Rasulullah”.  Rasulullah
           berkata:  “Bukankah  engkau  tahu  bahwa  dia  mencintai  Allah  dan  Rasul-Nya?”.
           Ibn Arabi menjawab: “Benar”. Rasulullah berkata: “Lantas mengapa engkau tidak
           mencintainya  padahal  ia  mencintaiku,  sementara  engkau  malah  membencinya
           hanya  karena  ia  membenci  gurumu!”.  Ibn  Arabi  berkata:  “Mulai  sekarang  aku
           akan mencintainya wahai Rasulullah!”. Lihat Ibn Arabi, Nasab al-Khirqah, h. 89-90
   352   353   354   355   356   357   358   359   360   361   362