Page 360 - Membersihkan Nama Ibn Arabi_Dr. H. Kholilurrohman, MA
P. 360

Membersihkan Nama Ibn Arabi | 358

           ketika  ada  seorang  perempuan  datang  kepadanya  hendak
           menanyakan  suatu  permasalahan.  Tiba-tiba  perempuan  tersebut
           mengeluarkan  bunyi  kentut  persis  di  dekat  Hatim.  Maka
           perempuan tersebut menjadi sangat malu kepada Hatim. Dan ketika
           perempuan  itu  berbicara  kepadanya,  Hatim  menjawab:  Keraskan
           suaramu  sedikit  karena  aku  tidak  mendengar  suaramu!.  Maka
           menjadi  lega  hati  perempuan  tersebut  karena  menyangka  bahwa
           Hatim  adalah  seorang  yang  tuli  dan  tidak  mendengar  suara
           kentutnya. Padahal Hatim memiliki pendengaran yang sehat, hanya
           karena  berusaha  menjaga  kehormatan  seseorang  ia  berpura-pura
           tuli 345 .
                  Di akhir sekali dari tulisan risalah ini, Ibn Arabi berkata:

                                                                  ِِ
                                            ِ ِ
                                                          ِ
                                                                         ِ
                      ِ
                   تسبَ ل اه يَ لعو مه ِ   يّ لحو مهسابل يهو ،ا   وجرد قلَخلْا هذه  ِ لثم ىَ لع ف
                                                                              َ
                                                                    َ ْ
                                                    ُْ ََ َ ْ
                          َ ْ َ َ ْ ُ
                                              َ َ
                                                                             َ
                                  ّ ُ َ ْ ُ ُ َ
                   ُ ْ
                                                           ِ
                                           ِ
                                                  ِ

                                         َ َ
                                     .    346   كلذ ىَ لع لله دمْ لحا ،لله ِتسبْ لأ نم تسبْ لأو
                                                     ُ
                                                َ
                                                      َْ
                                                              ُ ْ َ ْ َ ُ ْ َ َ
                  “Di  atas  akhlak-akhlak  semacam  inilah  mereka  -kaum  sufi-
                  berjalan.  Itulah  pakaian-pakaian  dan  perhiasan-perhiasan
                  mereka.  Dan  pakaian  inilah  yang  aku  pakai,  juga  pakaian
                  inilah yang aku pakaikan kepada orang-orang karena -tujuan
                  keridlaan- Allah. Segala puji bagi Allah atas karunia ini”.

                  Risalah  ini  merupakan  bukti  bahwa  ajaran-ajaran  tasawuf
           memiliki mata rantai yang dapat mempertanggungjawabkan segala
           kebenarannya.  Dan  bahwa  moralitas  dalam  Islam  tidak  hanya
           sebatas urusan normatif semata, tapi lebih dari pada itu ia memiliki
           kaedah-kaedah  tersendiri  yang  telah  digariskan  dalam  syari’at

                 345  Ibid.
                 346  Ibid.
   355   356   357   358   359   360   361   362   363   364   365