Page 358 - Membersihkan Nama Ibn Arabi_Dr. H. Kholilurrohman, MA
P. 358
Membersihkan Nama Ibn Arabi | 356
Tidak merasa senang dengan pujian yang dilontarkan orang lain
sekalipun ia berhak atas pujian tersebut. Tidak berakhlak yang
dibuat-buat di hadapan orang lain, sementara hakekat dirinya tidak
seperti itu. Tidak menghiraukan derajat diri dalam pandangan
orang lain, bahkan sebaliknya harus beranggapan pada diri sendiri
bahwa ia tidak memiliki derajat sama sekali. Tidak menghina orang-
orang kaya yang bakhil atau mereka yang berlomba mencari
kesenangan duniawi. Mendoakan kebaikan bagi para pemerintah
dan tidak mendoakan mereka dengan keburukan sekalipun mereka
orang-orang yang zhalim. Memerangi hawa nafsu karena ia
termasuk musuh terbesar. Tidak banyak duduk di pasar-pasar atau
berjalan kepadanya. Menahan diri dari membicarakan orang-orang
yang sudah meninggal. Meninggalkan diri dari bergaul dengan para
pelaku bid’ah dan para ahli kalam sesat dan tercela. Menjamu para
tamu yang bertandang sebelum memulai pembicaraan dengan
mereka. Memperhatikan kebaikan -kehalalan- makanan yang masuk
ke dalam perut. Mengurus jenazah sesama mukmin,
menshalatkannya dan menghantarnya hingga ke kuburnya.
Mengusap kepala (mengasihi) anak-anak yatim. Menjenguk orang-
orang sakit. Membiasakan diri dalam dzikir. Sabar dalam setiap
keadaan. Duduk bergaul bersama orang-orang fakir serta menolong
orang-orang yang sedang terkena musibah atau kesusahan.
Banyak sekali sifat-sifat Ahl al-Shafwah yang disebutkan Ibn
Arabi. Bahkan penyebutan ini termasuk cukup terinci dan detail.
Beberapa maqâmât dalam istilah-istilah kaum sufi yang dirasa
mengandung makna global, dalam risalah ini disinggung dengan
sangat halus dan menyegarkan. Setelah selesai menyebutkan sifat-
sifat tersebut Ibn Arabi menuliskan sebagai berikut: