Page 382 - Membersihkan Nama Ibn Arabi_Dr. H. Kholilurrohman, MA
P. 382
Membersihkan Nama Ibn Arabi | 380
tidak mengkhususkan makna tertentu), tatapi cukup dengan
mengimani bahwa Allah Maha Suci dari sifat-sifat makhluk.
Dia Maha Suci dari berpindah dari satu tempat ke tempat
lain, Maha Suci dari gerakan, dan Maha Suci dari segala sifat-
sifat makhluk-Nya.
Kedua, madzhab mayoritas ahli teolog dan beberapa
orang dari para ulama Salaf, seperti yang diriwayatkan dari
Imam Malik dan Imam al-Auza’i dalam mentakwil hadits-
hadits semacam itu sesuai dengan tempatnya. Dalam pada ini
para ulama menyatakan ada dua takwil terkait dengan hadits
di atas.
Pertama; Takwil Malik ibn Anas dan lainnya bahwa
yang dimaksud adalah turunnya rahmat Allah dan para
malaikat-Nya dengan perintah-Nya. Kalimat semacam ini
biasa digunakan -dalama bahasa Arab-, seperti bila dikatakan
“Fa’ala as-Sulthân Kadzâ…”, maka yang dimaksud adalah
pekerjaan yang dilakukan oleh para bawahan raja atau para
pengikutnya, bukan raja sendiri yang melakukan pekerjaan
tersebut.
Kedua; makna hadits tersebut dalam pengertian
metafor (Isti’ârah) yang maknanya bahwa Allah mengabulkan
segala permintaan orang-orang yang berdoa” .
373
Pernyataan Imam an-Nawawi di atas memberikan
pelajaran yang sangat berharga bagi kita dalam metode
memahami ayat-ayat maupun hadits-hadits tentang sifat
Allah. Pernyataan beliau juga sekaligus merupakan bantahan
373 an-Nawawi, al-Minhâj…, j. 6, h. 36