Page 387 - Membersihkan Nama Ibn Arabi_Dr. H. Kholilurrohman, MA
P. 387
Membersihkan Nama Ibn Arabi | 385
11. Fakhruddin Ibn ‘Asakir menulis sebuah risalah akidah yang
kemudian dikenal dengan Risâlah Ibn ‘Asakir, sebuah risalah
akidah walaupun sangat ringkas tetapi cukup komprehensif
dalam menjabarkan makna tauhid. Oleh karenanya Risâlah
Ibn ‘Asakir ini sangat dipuji oleh Imam Tajuddin as-Subki,
beliau berkata: “Ini adalah akidah yang tidak diingkari oleh
siapapun yang beraliran sunni” 380 .
Ibn ‘Asakir dalam risalahnya tersebut menuliskan
sebagai berikut:
“Dia Allah ada sebelum segala sesuatu ada. Bagi-Nya
tidak ada “sebelum” dan “sesudah”, tidak ada “atas” dan
“bawah”, tidak ada “samping kanan” dan “samping kiri”,
tidak ada “depan” dan “belakang”, tidak ada bagi-Nya
“keseluruhan” dan “sebagian”, tidak boleh dikatakan bagi-
Nya “kapan ada-Nya”, “di mana ada-Nya” dan
“bagaimanakah Dia”. Dia ada sebelum menciptakan tempat.
Dia yang menciptakan seluruh makhluk dan Dia yang
mengatur waktu, maka Dia tidak terikat oleh waktu, dan
tidak terdapat pada tempat” .
381
12. Tokoh kenamaan yang sangat tidak asing bagi kita; Imam al-
Ghazali, salah seorang ulama terkemuka di kalangan
380 Lihat Tâj as-Subki, Thabaqât…, j. 8, h. 186, dalam penyebutan biografi
Abd ar-Rahman Ibn Muhammad Ibn al-Hasan. Kutipan dan komentar Tâj as-
Subki dalam kitab ini sekaligus sebagai persetujuan beliau dengan kebenaran
akidah yang dianut oleh Ibn ‘Asakir.
381 Lihat Samîr al-Qâdlî dalam Mursyid al-Hâ’ir Fi Hall Alfâzh Risâlah Ibn
‘Asakir, h. 23-27