Page 392 - Membersihkan Nama Ibn Arabi_Dr. H. Kholilurrohman, MA
P. 392
Membersihkan Nama Ibn Arabi | 390
ِ ِِ
ِ
385 ِ وُ لعْ لا ةهبِ هَّ صخ نم * ِ وُ لغْ لا فِ دازو لَي دق ف
َ َ َ َ ْ ََ
ُ
ّ ُ َ ُ َ ْ َ
ّ
َ
“Dan Pencipta alam [Allah] tidak diliputi oleh tempat, Dia
Maha Suci dari segala keserupaan.
Dia ada azali (tanpa permulaan) tanpa tempat. Dan Dia
sekarang setelah menciptakan tempat ada seperti sediakala
tanpa tempat.
Dia Maha Suci tidak membutuhkan kepada tempat, Dan Dia
Maha Suci dari terikat segala perubahan zaman.
Maka telah sesat dan berlebih-lebihan orang yang
menyatakan bahwa Allah berada di arah atas”.
14. al-Muhaddits Imam Abu Hafsh Umar ibn Muhammad an-
Nasafi (w 537 H) dalam risalah akidah Ahlussunnah
karyanya yang dikenal dengan Risâlah al-‘Aqîdah an-
Nasafiyyah, berkata:
“Pencipta alam; yaitu Allah, tidak ada sekutu bagi-
Nya, tidak memiliki permulaan, Maha Hidup, Maha Kuasa,
Maha Mengetahui, Maha Mendengar, Maha Berkehendak.
Dia bukan sifat benda (al-‘ardl), bukan benda (al-jism), bukan
bagian terkecil dari benda (al-jauhar), tidak dapat
digambarkan, tidak memiliki ukuran, tidak dihitung, tidak
terbagi-bagi, tidak memiliki arah, tidak tersusun, tidak habis,
tidak boleh dinisbatkan kepada-Nya hal-hal kebendaan (al-
mâhiyah), tidak boleh disifati dengan sifat-sifat benda (al-
kaifiyyah), Dia ada tanpa tempat, tidak berlaku atasnya waktu,
385 Lihat Ibn Hibatillah, Hadâ’iq al-Fushûl Wa Jawâhir al-Ushûl, h. 40