Page 395 - Membersihkan Nama Ibn Arabi_Dr. H. Kholilurrohman, MA
P. 395
Membersihkan Nama Ibn Arabi | 393
tersebut lebih besar dari yang menempati, kemudian pula
keharusan adanya gerakan. Semua ini adalah sesuatu yang
mustahil pada hak Allah” .
389
16. Salah seorang ulama madzhab Hanbali lainnya; Imam
Muhammad ibn Badruddin ibn Balban ad-Dimasyqi (w 1083
H), dalam kitab Mukhtashar al-Ifâdât berkata:
“Wajib berkeyakinan bahwa Allah bukan benda yang
tidak terbagi-bagi (al-Jauhar), bukan tubuh (al-Jism), dan tidak
disifati dengan sifat-sifat benda (al-‘Aradl). Dia tidak
ditempati oleh makhluk-makhluk-Nya dan tidak bertempat
pada makhluk-makhluk-Nya, serta tidak dibatasi oleh
makhluk-Nya tersebut. Siapa yang berkeyakinan atau berkata
bahwa Allah dengan Dzat-Nya tersebar di semua tempat atau
pada suatu tempat maka ia telah menjadi kafir” .
390
Pada bagian lain dalam kitab yang sama, Ibn Balaban berkata:
“Dengan demikian wajib berkeyakinan bahwa Allah
tidak menyerupai makhluk-Nya. Allah ada tanpa permulaan
dan tanpa tempat, kemudian Ia menciptakan tempat dan Dia
tetap seperti sediakala sebelum menciptakan tempat; ada
tanpa tempat. Dia tidak dirasakan dengan indra, tidak
disamakan dengan manusia, Dzat dan sifat-sifat-Nya tidak
menerima perumpamaan, tidak beristri dan tidak beranak,
tidak membutuhkan kepada segala sesuatu tapi segala
389 Ibn al-Jauzi, Shaid al-Khâthir…, h. 376
390 Ibn Balbân, Mukhtashar al-Ifâdât…, h. 489