Page 397 - Membersihkan Nama Ibn Arabi_Dr. H. Kholilurrohman, MA
P. 397
Membersihkan Nama Ibn Arabi | 395
Maha tinggi dalam pengertian arah dan tempat. Karena telah
banyak dalil yang menjelaskan kerusakan makna demikian
itu. Juga tidak boleh dikatakan bahwa yang dimaksud
dengan “al-‘Azhîm” dalam ayat tersebut Allah Maha Besar
dalam pengertian tubuh dan bentuk. Karena hal seperti itu
menuntut dari dari adanya susunan-susunan dan bagian-
bagian. Dan hal itu jelas menyalahi firman Allah: (Katakan Dia
Allah tidak ada sekutu bagi-Nya). QS. al-Ikhlash: 1. Dengan
demikian wajib memaknai “al-‘Aliyy” bahwa Dia Allah Maha
tinggi dalam pengertian Suci dari menyerupai segala
makhluk yang baru. Dan makna “al-‘Azhîm” bahwa Dia Allah
Maha Agung dalam pengertian kekuasaan, sifat
menundukan, dan kesempurnaan kekuasaan-Nya” .
393
19. Syaikh Nawawi al-Bantani, salah seorang ulama sunni
terkemuka yang sangat terkenal tidak hanya di bumi
Nusantara tapi juga di hampir seluruh daratan dunia Islam
hingga beliau digelari dengan Sayyid ‘Ulamâ’ al-Hijâz, dalam
kitab Kâsyifah al-Sajâ, menulis sebagai berikut:
“Barang siapa meninggalkan empat kalimat maka
telah sempurna keimanannya; “di mana”, “bagaimana”
(untuk menanyakan sifat benda), “kapan” dan “berapa”. Jika
seseorang berkata kepadamu: “Di mana Allah?” Maka
jawablah: “Dia ada tanpa tempat dan tidak berlaku pada-Nya
waktu”. Jika orang itu berkata kepadamu: “Bagaimana
Allah?” Maka jawablah: “Dia tidak menyerupai suatu apapun
393 ar-Razi, al-Tafsîr al-Kabîr…, j. 27, h. 144