Page 401 - Membersihkan Nama Ibn Arabi_Dr. H. Kholilurrohman, MA
P. 401

Membersihkan Nama Ibn Arabi | 399


                  Dalam karya beliau yang lain, Kitâb Ushûl dl-Dîn, Imam Abu
           Manshur al-Baghdadi membuat sub judul dengan nama: “Masalah
           ke  tujuh;  Pokok  keyakinan  ke  empat  bahwa  Allah  mustahil
           bertempat”.  Dalam  sub  judul  ini  beliau  menjelaskan  perbedaan
           akidah  Ahlussunnah  dengan  beberapa  kelompok  yang  mengklaim
           bahwa akidah mereka adalah akidah yang benar di dalam Islam.
                  Perbedaan  pertama  adalah  dengan  kaum  yang  meyakini
           bahwa  Allah  memiliki  tempat  tertentu.  Menurut  mereka  Allah
           berada  pada  tempat  tersebut,  menempel,  dan  dibatasi  dengannya.
           Keyakinan semacam ini adalah dasar akidah kaum al-Hisyamiyyah;
           salah satu sempalan kelompok Syi’ah ekstrim. Ini juga dasar akidah
           kaum al-Karramiyyah; yang mengatakan bahwa Allah menempel di
           atas ‘arsy.
                  Perbedaan ke dua adalah dengan kaum al-Hululiyyah. Kaum
           ini yang mengaku bahwa Allah menyatu dengan raga-raga manusia
           yang memiliki penampilan yang baik dan menarik. Beberapa orang
           dari  kaum  ini  terkadang  sujud  dihadapan  seorang  yang  memiliki
           penampilan menarik, dengan keyakinan bahwa Allah telah menyatu
           dengan orang tersebut.
                  Perbedaan  ke  tiga  dengan  kaum  Mu’tazilah  yang
           berpendapat  bahwa  Allah  berada  di  semua  tempat.  Di  atas
           keyakinan  sesat  ini  kemudian  kaum  Mu’tazilah  meletakan  dasar



           Ahmad  Ibn  Taimiyah.  Lihat  pula  karya-karya  ulama  Ahlussunnah  terkemuka  di
           Indonesia,  seperti  KH  Sirajuddin  ‘Abbas  dalam  I’tiqad  Ahlusuunah  Wal  Jama’ah,
           Abu  al-Asybâl  Salim  ibn  Jindân  dalam  al-Khulâshah  al-Kâfiyah  Fi  al-Asânid  al-
           ‘Âliyah. KH Hasyim Asy’ari dalam ‘Akidah Ahl al-Sunnah Wa al-Jama’ah, KH Abd
           al-Syakkur Senori dalam al-Kawâkib al-Lammâ’ah Fi Bayân ‘Akidah Ahl al-Sunnah Wa
           al-Jama’ah dan lainnya.
   396   397   398   399   400   401   402   403   404   405   406