Page 403 - Membersihkan Nama Ibn Arabi_Dr. H. Kholilurrohman, MA
P. 403

Membersihkan Nama Ibn Arabi | 401

           Ahlussunnah menjawab; Allah bukan sinar. Sebab sinar merupakan
           benda  yang  memiliki  bentuk  dan  ukuran.  Adapun  nama  Allah  di
           dalam al-Qur’an disebut dengan “Nûr al-Samâwât Wa al-Ardl…” QS.
           an-Nur:  35,  bukan  dalam  pengertian  sinar.  Tapi  dalam  pengertian
           memberikan cahaya keimanan kepada penduduk langit dan bumi.
                  Terhadap  kelompok  ke  tiga  dari  kaum  Mu’tazilah,
           Ahlussunnah mengatakan; mustahil Dzat Allah tersebar di berbagai
           tempat.  Sebab  bila  demikian  berarti  Dia  Allah  berada  di  masjid,
           kamar mandi, perut perempuan hamil, dan berada di tempat-tempat
           yang  menjijikan.  Benar  bahwa  Allah  mengetahui  dan  mengatur
           segala  apa  yang  ada  pada  makhluk-Nya,  tapi  bukan  berarti  Dzat
           Allah  ada  bersama  mereka  atau  di  sekeliling  mereka.Dengan
           demikian menjadi jelas bahwa Allah ada tanpa dibatasi oleh tempat
           dan  tanpa  dilingkupi  oleh  arah.  Inilah  akidah  Ahlussunnah  yang
           harus diyakini kebenarannya    397 .
                  Konsensus  ulama  tentang  Allah  ada  tanpa  tempat  ini  juga
           dikutip  oleh  Imam  al-Haramain  Abd  al-Malik  Ibn  Abdillah  al-
           Juwaini  dalam  kitab  al-Irsyâd.  Beliau  berkata:  “Madzhab  ahli  haq
           secara  keseluruhan  bahwa  Allah  maha  suci  dari  bertempat  atau
           terliputi oleh arah-arah”.  398
                  Inilah  akidah  Rasulullah  dan  para  sahabatnya,  akidah
           mayoritas  umat  Islam  dari  priode  Salaf  hingga  Khalaf;  akidah
           Ahlussunnah  Wal  Jama’ah  al-Firqah  al-Nâjiah.  Keyakinan  ini  pula
           yang  diyakini  oleh  Imam  Muhyiddin  Ibn  Arabi.  Kesimpulan  ini



                 397  Lebih luas lihat Abu Manshur al-Baghdadi, Kitâb Ushûl al-Dîn…, h. 76-78
                 398  Imam al-Haramain, al-Irsyâd…, h. 58. Lihat pula dalam karya beliau yang
           lain  berjudul  al-‘Akidah  an-Nizhâmiyyah.  Sebuah  risalah  agung  dalam  penjelasan
           akidah  Ahlussunnah  yang  diriwayatkan  oleh  Imam  al-Ghazali  dari  Imam  al-
           Haramain sendiri. h. 14-16
   398   399   400   401   402   403   404   405   406   407   408