Page 452 - Membersihkan Nama Ibn Arabi_Dr. H. Kholilurrohman, MA
P. 452

Membersihkan Nama Ibn Arabi | 450

                              ِ ِِ ِ
                                                          ِ
                                                              ِ

                                                                ُ
                                                                          ُ ُ
                               ي   مايبِ فئاَ ط تي بلا نَأو َ     *  اع بس تي بْ لبا فوُ طي بْ طق لك
                                             ْ َ
                                َ ٌ
                                                                  ْ َ
                                         ُ َْ
                                                     ً َْ
                                                            َْ
                                                                            ّ
                             ْ
               “Setiap  wali  Quthub  melaksanakan  tawaf  di  ka’bah  tujuh  kali
               putaran,  adapun  bagi  saya  justru  ka’bah  tersebut  tawaf
               mengelilingi kemahku”.

               Artinya,  menurut  penulis  bait  syair  ini,  ka’bah  meninggalkan
               Mekah  dan  pergi  ke  Irak  untuk  melakukan  tawaf  di  kemah
               Syaikh  Abd  al-Qadir.  Ini  jelas  merupakan  kedustaan,  karena
               Allah  menetapkan  ka’bah  pada  tempatnya  di  Mekah  untuk
               selalu dikelilingi dalam tawaf oleh seluruh kaum muslimin tanpa
               terkecuali,  baik  di  waktu  siang  maupun  malam.  Rasulullah
               sendiri, pembawa syari’at dan makhluk Allah yang lebih tinggi
               derajatnya dari siapapun melakukan tawaf dengan mengelilingi
               ka’bah, bukan ka’bah mengelilingi Rasulullah.
                  Bait syair ke dua berbunyi:

                                    ِ
                                                                  ِ
                                             ِ ِ
                                                                ِ
                                                                           ِ
                              ِ
                         ِ
                                              َ
                          نياهر ب مْ ظع نم نار ي نلا تئفْ طُ     * َ لْ  ىَ ظَ ل ىَ لع يرس تيقْ لأ نيأ وَ ل
                                      ُ ّ
                                        َْ
                          َُْ
                                ُ ْ
                                                             َ ْ ّ ُ َْ ّ ْ
                  “Jika aku letakan rahasiahku di atas kobaran api neraka maka
                  api  neraka  tersebut  akan  padam  karena  keagungan
                  rahasiahku”.

                  Dalam  bait  kedua  ini  jelas  berisikan  penentangan  terhadap
               teks-teks  syari’at  yang  telah  menetapkan  bahwa  surga  dan
               neraka  tidak  akan  pernah  punah  selamanya.  Seorang  muslim
               yang  berakidah  benar,  bahkan  seorang  awam  sekalipun
               berkeyakinan  bahwa  neraka  tidak  akan  pernah  padam
   447   448   449   450   451   452   453   454   455   456   457