Page 449 - Membersihkan Nama Ibn Arabi_Dr. H. Kholilurrohman, MA
P. 449

Membersihkan Nama Ibn Arabi | 447

               4.  Syaikh Mulla ‘Ali al-Qari (w 1014 H) dalam Syarh al-Fiqh al-
                  Akbar berkata:

                         “Langit adalah kiblat dalam berdoa dalam pengertian
                  bahwa  ia  merupakan  tempat  bagi  turunnya  rahmat  yang
                  merupakan sebab untuk meraih berbagai macam nikmat dan
                  mencegah berbagai keburukan. Dan Syaikh Abu Mu’ain an-
                  Nasafi  dalam  kitab  at-Tamhîd  tentang  hal  ini  menyebutkan
                  bahwa para Muhaqqiq telah menetapkan bahwa mengangkat
                  tangan ke arah langit dalam berdoa adalah murni merupakan
                  ibadah”  432 .

               5.  Kamaluddin  al-Bayyadli  al-Hanafi  (w  1098  H)  dalam  kitab
                  Isyârât al-Marâm berkata:

                         “Mengangkat  tangan  dalam  berdoa  ke  arah  langit
                  bukan  untuk  menunjukkan  bahwa  Allah  berada  di  arah
                  langit-langit  yang  tinggi,  akan  tetapi  karena  lngit  adalah
                  kiblat  dalam  berdoa.  Karena  dari  dari  arah  langit  diminta
                  turun berbagai kebaikan dan rahmat, karena Allah berfirman:
                  “Dan di langit terdapat rizki kalian dan apa yang dijanjikan kepada
                  kalian”. (QS. al-Dzariyat: 22)” .
                                               433

               6.  al-Muhaddits  al-Hâfizh  Syaikh  Abdullah  al-Harari  al-Habasyi
                  dalam  karyanya,  Izh-hâr  al-‘Aqîdah  as-Sunniyah,  berkata:
                  “Adapun mengangkat tangan dan wajah ke arah langit saat
                  berdoa  adalah  murni  merupakan  pekerjaan  ibadah,  seperti

                 432  al-Qari,  Syarh al-Fiqh al-Akbar…, h. 199
                 433  al-Bayyadli, Isyârât al-Marâm…, h. 198
   444   445   446   447   448   449   450   451   452   453   454