Page 453 - Membersihkan Nama Ibn Arabi_Dr. H. Kholilurrohman, MA
P. 453

Membersihkan Nama Ibn Arabi | 451

               selamanya.  Bagaimana  mungkin  seorang  alim  besar  seperti  al-
               Jailani mengucapkan semacam bait syair di atas?!    435 .


                 435   Kandungan  bait  pertama  juga  dikutip  dalam  beberapa  kitab,  seperti
           Raudl  al-Rayyâhîn.  Lihat  bantahan  penisbatan  dua  bait  syait  ini  dalam  karya  al-
           Habasyi, al-Tahdzîr al-Syar’i…, h. 24-25
                 (Faedah):  Di  antara  kesesatan  Ibn  Taimiyah  yang  menjadi  sorotan  para
           ulama di masanya hingga sekarang dan di anggap telah menyalahi ijma’ adalah
           pernyataannya  bahwa  neraka  akan  punah.  Pendapat  Ibn  Taimiyah  ini  selain  ia
           ungkapkan  dalam  karyanya  sendiri  (Lihat  karya  Ibn  Taimiyah  berjudul  ar-Radd
           ‘Alâ  Man  Qâl  Bi  Fanâ’  al-Jannah  Wa  an-Nâr,  h.  67),  demikian  pula  dikutip  oleh
           muridnya  sendiri,  yaitu  Ibn  al-Qayyim  al-Jauziyyah  dalam  karyanya  berjudul
           Hâdî al-Arwâh Ilâ Bilâd al-Afrâh, h. 579 dan 582, dan diikutinya.
                 Yang  sangat  mengherankan,  kaum  Wahhabiyyah  merasa  bangga  dengan
           keyakinan batil Ibn Taimiyah ini, bahkan  sebagian  dari mereka menulis  sebuah
           buku dengan judul al-Qaul al-Mukhtâr Li Bayân Fanâ’ an-Nâr. Lihat Mathba’ah Safir
           Cet. 1, Riyadl th. 1412 H. Artinya, menurut kaum Wahhabiyyah, sebagaimana hal
           ini  ajaran  Ibn  Taimiyah,  bahwa  seluruh  orang  kafir  dan  orang  musyrik  akan
           keluar  dari  neraka,  maka  orang-orang  semacam  Abu  Lahab,  Abu  Jahal,
           Musailamah  al-Kadzdzab  yang  mengaku  nabi  setelah  Rasulullah  wafat,  Fir’aun
           yang mengaku tuhan, orang-orang Yahudi yang membunuh para nabi Allah, serta
           orang-orang kafir lainnya, mereka semua akan keluar dari neraka. Kita katakan;
           Lalu di manakah kemudian tempat orang-orang kafir tersebut?! Apakah mereka
           pindah masuk ke surga?! Na’ûdzu Billâh. Sementara di akhirat tidak ada tempat ke
           tiga selain surga dan neraka! Apa yang diyakini Ibn Taimiyah dan orang-orang
           Wahhabiyyah ini adalah jelas telah menyalahi sesuatu yang Ma’lûm Min ad-Dîn Bi
           adl-Dlarûrah, dan itu merupakan kesesatan nyata.
                 Cukup  untuk  mengetahui  kesesatan  keyakinan  Ibn  Taimiyah  tentang  ini
           adalah  risalah  yang  telah  ditulis  oleh  seorang  ulama  besar  yang  hidup  semasa
           dengan Ibn Taimiyah sendiri, yaitu Syaikh al-Islâm al-Hâfizh al-Lughawi al-Mufassir
           al-Mujtahid,  seorang  ulama  agung  di  masanya  yang  telah  mencapi  derajat
           mujtahid  mutlak;  al-Imâm  Taqiyyuddin  as-Subki.  Beliau  telah  menulis  berbagai
           risalah dalam bantahan  kepada Ibn Taimiyah, di antaranya  al-I’tibâr Bi Baqâ’ al-
           Jannah Wa al-Nâr, al-Durrah al-Mudliyyah Fi al-Radd ‘Alâ Ibn Taimiyah, dan lainnya.
           Lebih  komprehensif  tentang  kajian  kesesatan  Ibn  Taimiyah  lihat  al-Hâfizh  al-
           Habasyi,  al-Maqâlât  as-Sunniyyah  Fi  Kasyf  Dlalâlât  Ibn  Taimiyah,  Dar  al-Masyari’,
           Bairut.
   448   449   450   451   452   453   454   455   456   457   458