Page 464 - Membersihkan Nama Ibn Arabi_Dr. H. Kholilurrohman, MA
P. 464
Membersihkan Nama Ibn Arabi | 462
ِ
ِ ِ
ِ
ِ ِ
ِ ِ
ِ
باجتسا فِ للَْ لْا يذ ىمسك * اسَا يْعستو ةعست يخيشل نإ
َْ ّ
َ
َ
ً َ
َ ْ
َ
َ ُ
ًْ َْ ْ َ َ ْ ْ
ِ ءاعدلا
َ ّ
“Sesungguhnya Syaikhku memiliki 99 nama, seperti nama
Allah “Dzu al-Jalal” dalam mengabulkan setiap doa”.
Artinya menurut penulis bait syair ini Syaikh Abd al-Qadir
memiliki 99 nama seperti 99 nama Allah yang salah satunya
mengabulkan doa-doa para hamba. Kandungan bait ini jelas
berisikan tasybîh; penyerupaan Allah dengan makhluk-Nya dan
benar-benar merupakan kesesatan dan kekufuran.
Syaikh Abd al-Qadir dan para wali Allah lainnya tidak akan
mengatakan bahwa seorang wali Allah atau seorang mursyid
selalu terpelihara dari kesalahan. Ini dapat kita lihat dari
pernyataan beliau sendiri dalam kitab Âdâb al-Murîd:
ِ
ِ
ِ
ِ
لَّإو رملْا َ كاَ ذف عجر نإف ،ههب ن يْ ل ف ً أَ طخ ِ خيشلا نم ديرمْلا ملع اذإ
ّ
َ
َ
َ
ْ َ
ّْ
َ
َ
َ ُْ
ْ
ُ َُّْ
َ َ َ
ُْ ُ َ
عرشلا ِ عب ت يْ لو هَ أَ طخ ْ كر ت يْ ل ف
ْ َ
ّ
ْ
َ َ َ ُ َ ُ َ
َ ْ
“Jika seorang murid mengetahui suatu kesalahan dari
Syaikhnya maka ingatkanlah ia. Jika Syaikhnya tersebut
kembali dari kesalahannya maka itulah yang diharapkan -ia
dapat tetap bersamanya-. Namun bila Syaikh-nya tersebut
tidak mau kembali maka tinggalkanlah kesalahannya dan
ikutilah syara’”.
Simak pula perkataan Imam Ahmad ar-Rifa’i al-Kabir: