Page 466 - Membersihkan Nama Ibn Arabi_Dr. H. Kholilurrohman, MA
P. 466

Membersihkan Nama Ibn Arabi | 464

               tokoh-tokoh tertinggi dalam derajat kewalian, artinya jauh lebih
               utama dari para wali Allah yang datang di kemudian hari.
                  Seperti sahabat Umar ibn al-Khaththab, seorang sahabat nabi
               yang  dinyatakan  oleh  nabi  sendiri  selalu  mendapat  ilham  dan
               memiliki  firasat  yang  sangat  kuat  (nabi  menyebutnya  dengan
               muhaddats)   449 .  Suatu  hari  ia  berkata  di  hadapan  para  sahabat
               lain: “Wahai sekalian manusia, janganlah kalian membuat harga
               yang  terlalu  mahal  dalam  urusan  mas  kawin,  jika  datang
               kepadaku  berita  seseorang  yang  melebihkan  mas  kawinnya  di
               atas 400 dirham maka aku akan mengambilnya dan aku letakan
               di  bait  al-mâl  (kas  negara)”.  Tiba  tiba  seorang  perempuan
               berkata:  “Wahai  Amîrul  Mu’minîn  engkau  tidak  berhak
               melakukan  itu.  Allah  berfirman:  “Dan  bila  kalian  telah
               memberikan mas kawin kepada mereka, maka janganlah kalian
               ambil  darinya  sedikitpun”  QS.  Al-Nisa’:  24.  Kemudian  sahabat
               Umar naik kembali ke mimbar, seraya berkata di hadapan kaum
               muslimin: “Wahai manusia aku serahkan kepada kalian tentang





                 449  Di antara riwayat mashur menceritakan kekuatan firasat Umar sekaligus
           sebagai karamah beliau adalah kisah tentang salah seorang panglima perangnya
           yang  bernama  Sariyah  ibn  Zunaim,  yang  dikirim  ke  daerah  Nahawand.  Ketika
           tentara kaum muslimin yang di pimpin Sariyah ini terdesak dari serangan kaum
           kafir,  pada  saat  yang  sama  Umar  ibn  al-Khaththab  sedang  menyempaikan
           khutbah  di  Madinah,  tiba-tiba  Umar  berteriak  dengan  keras:  “Wahai  Sariyah,
           berlindunglah ke gunung… berlindunglah ke gunung…!!”. Setelah beberapa hari
           kemudian  Sariyah  dengan  pasukannya  pulang  dalam  keadaan  selamat.  Mereka
           bercerita  bahwa  saat  mereka  terdesak  dari  serangan  kaum  kafir,  mereka
           mendengar  teriakan  Umar  untuk  berlindung  di  gunung-gunung.  Hadits  shahih
           riwayat  al-Asqalani  dalam  al-Ishâbah  Fî  Tamyîz  al-Shahâbah,  j.  2,  h.  3.  Lihat  pula
           biografi Umar ibn al-Khaththab dalam Hilyah al-Auliyâ’, karya Abu Nu’aim, j. 4, h.
           38
   461   462   463   464   465   466   467   468   469   470   471