Page 470 - Membersihkan Nama Ibn Arabi_Dr. H. Kholilurrohman, MA
P. 470

Membersihkan Nama Ibn Arabi | 468

               berpegang  teguh  dengan  ajaran-ajaran  Islam,  yaitu  dengan
               mengerjakan segala yang diwajibkan dan menjauhi segala yang
               dilarang.
                  Sementara  itu,  tarekat  yang  berisikan  bacaan-bacaan  dzikir
               dengan  ditambah  janji  atau  berbaiat  kepada  seorang  mursyid
               untuk  memegang  teguh  syari’at  Islam  tujuan  utamanya  adalah
               meningkatkan kualitas takwa. Artinya, tanpa bergabung dengan
               tarekat  atau  tidak,  komitmen  awal  yang  diperintahkan  oleh
               Allah dan Rasul-Nya kepada setiap hamba muslim adalah agar
               selalu menjaga nilai takwa dan meningkatkan kualitasnya dalam
               berbagai  keadaan  dan  tempat.  Kemudian  bila  dinyatakan
               bergabung dengan tarekat merupakan kewajiban, berarti sekian
               banyak  orang  dari  sebelum  bermunculannya  tarekat-tarekat
               tersebut adalah orang-orang yang berdosa. Jelas, klaim semacam
               ini tanpa dasar.
                  Di dalam beberapa kitab tulisan para ulama pengikut tarekat
               al-Naqsyabandiyyah  dan  para  ulama  lainnya  telah  dijelaskan
               bahwa bergabung dengan tarekat bukan merupakan kewajiban.
               Di antaranya dalam kitab al-Sa’âdah al-Abadiyyah Fimâ Jâ’a Bihi an-
               Naqsyabandiyyah karya Syaikh Abd al-Majid Ibn Muhammad al-
               Khani  al-Khalidi  an-Naqsyabandi  dan  kitab  al-Hadîqah  an-
               Nadiyyah  Wa  al-Bahjah  al-Khâlidiyyah  karya  Syaikh  al-‘Allâmah
               Muhammad Ibn Sulaiman al-Baghdadi al-Hanafi; salah seorang
               khalifah tarekat an-Naqsyabandiyyah.
                  Dalam  kitab  yang  terakhir  disebut  dinyatakan  bahwa  Ibn
               Hajar  menyebutkan  dalam  kumpulan  fatwa-fatwa  besarnya
               beberapa  gambaran  dari  tatacara  mengambilan  janji  oleh  para
               Syaikh  dari  tangan  seorang  yang  bertaubat,  serta  disebutkan
               pula bahwa mengambil janji di hadapan seorang mursyid atau di
   465   466   467   468   469   470   471   472   473   474   475