Page 471 - Membersihkan Nama Ibn Arabi_Dr. H. Kholilurrohman, MA
P. 471

Membersihkan Nama Ibn Arabi | 469

               atas tangan seorang Syaikh yang saleh adalah sesuatu yang baik
               dan dicintai 450 .

           b.  Kedustaan  Yang  Dinisbatkan  Kepada  Syaikh  Abu  Yazid  al-
               Busthami
                  Kalimat-kalimat yang dinisbatkan kapada Abu Yazid tentang
           berbagai  syathahât  hampir  tidak  ada  yang  memiliki  sanad.  Bahkan
           seluruh  syathahât  Abu  Yazid  yang  ditafsirkan  oleh  al-Junaid  dan
           dikutip oleh as-Sarraj dalam kitab al-Luma’ sama sekali tanpa sanad.
           Dengan  demikian  sikap  kita  pertama-tama  adalah  tidak  meyakini
           sepenuhnya bahwa syathahât tersebut benar-benar berasal dari Abu
           Yazid 451 . Kedua; Andaikan syathahât tersebut benar berasal darinya,
           maka  ada  kemungkinan  kalimat-kalimat  tersebut  beliau  ucapkan
           dalam  keadaaan  meriwayatkannya  atau  mungkin  juga  dalam
           keadaan fana’. Ketiga; selain syathahât yang jelas-jelas mengandung
           makna  kufur  dan  tidak  memiliki  takwil,  para  ulama  sufi  telah
           menjelaskan  tujuan-tujuan  dan  makna-makna  yang  terkandung
           dalam syathahât tersebut, seperti takwil-takwil yang dibuat al-Junaid
           dalam menjelaskan tujuan syathahât Abu Yazid.



                 450  Lebih luas lihat al-Habasyi, Tahdzîr…, h. 146. Lihat pula at-Tasyarruf…, h.
           151-153
                 451  as-Sarraj dalam mengutip syathahât Abu Yazid seringkali menulis: “Telah
           tersebar dalam pembicaraan banyak orang bahwa ia (Abu Yazid) berkata begini
           dan  begitu.  Aku  sendiri  tidak  tahu  benarkah  hal  itu  darinya  atau  tidak!”.
           Kemudian  dalam  setiap  menceritakan  tentang  syathahât  Abu  Yazid,  as-Sarraj
           selalu  menggunakan  kata-kata  “Dzukira  ‘Anhu  Annahu…”  atau  “Wa  Hukiya
           ‘Anhu…” atau shîghah tamridl lainnya. Demikian pula as-Sarraj seringkali memakai
           “Hadza In Shahha ‘Anhu”. Ini menunjukan bahwa  syathahât tersebut belum tentu
           kebenarannya  berasal  dari  Abu  Yazid,  di  samping  tentu  ketiadaan  sanad  juga
           menguatkan itu. Lihat al-Luma’…, h. 461, 464, dan 468.
   466   467   468   469   470   471   472   473   474   475   476