Page 56 - Membersihkan Nama Ibn Arabi_Dr. H. Kholilurrohman, MA
P. 56
Membersihkan Nama Ibn Arabi | 54
Imam Abu Nashr as-Sarraj berkata: “Syarat tawakal
sebagaimana dikatakan oleh Abu Turab an-Nakhsyabi, ialah
mencampakan badan hanya untuk ibadah kepada Allah,
mengaitkan hati hanya kepada-Nya, tenang dengan apa yang
ada, jika diberi ia bersyukur, dan jika tidak diberi ia
bersabar” .
69
5. asy-Syukr. Yaitu mempergunakan segala kenikmatan yang
dikaruniakan dalam jalan syari’at dan menjaga kenikmatan-
kenikmatan tersebut dari sesuatu yang diharamkan. Seperti
nikmat tubuh dengan segala anggota-anggotanya, hanya
dipergunakan dalam melaksanakan segala perintah Allah
dan menjauhikannya dari segala yang dilarang oleh-Nya. Ini
adalah definisi syukur yang wajib. Adapun syukur yang
Sunnah adalah dengan memperbanyak memuji Allah dengan
lidah, seperti mengucapkan “al-Hamdu Lillâh…” atau lainnya.
Diriwayatkan bahwa saat Imam al-Junaid al-Baghdadi
pada sekitar umur tujuh tahun, saat beliau dibawah
bimbingan Imam as-Sirri as-Saqthi, para ulama berkumpul
membahas makna syukur kepada Allah di hadapan Imam as-
Sirri as-Saqthi. Tiba-tiba beliau berkata kepada al-Junaid:
“Wahai anakku, apa yang engkau ketahui tentang makna
bersyukur kepada Allah?”. Imam al-Junaid menjawab:
“Bersyukur kepada Allah adalah tidak mempergunakan
segala kenikmatan yang telah Ia karuniakan dalam
kemaksiatan kepada-Nya” .
70
68 Ibid, h. 166
69 Ibid, h. 164
70 Ibid, h. 175