Page 104 - Mengungkap-Kerancuan-Pembagian-Tauhid-Kepada-Uluhiyyah-Rububiyyah-dan-al-Asma-Wa-ash-Shifat-Dr.-H.-Kholilurrohman-MA-277-Hal
P. 104
102 | Mengungkap Kerancuan Tiga Tauhid
mendatangi Rasulullah dan aku tidak mendatangi sebongkah batu.
Aku mendengar Rasulullah bersabda:
ِ ِ
ِ
ِ
ِ
ِ ِ
ْويلوْاذإْويَ لعْا ْ وُ كباْنكلوْ،وُ لىَأْويلوْاذإِْ نَدلاْىَ لعْاوُ كب تْلا
َ
َ ْ َْ َ
َ
ْ ّ
ْ َ
َُ َ
ْ ْ ْ َ ُ ْ َُ َ
ْ ولىَأْر يغ
ِِ ْ ْ َ
ُ
“Jangan tangisi agama ini jika dikendalikan oleh ahlinya,
tetapi tangisilah agama ini apabila ia dikendalikan oleh orang
yang bukan ahlinya”. (Maksud sahabat Abu Ayyub:
“Engkau, wahai Marwan tidak layak menjadi seorang
Khalifah”).
Dalam kitab Wafa‟ al-Wafa, as-Samhudi meriwayatkan
dengan sanad yang jayyid (kuat) bahwa sahabat Bilal bin Rabah
ketika pindah ke Syam dan tinggal di sana, kemudian beliau
berziarah ke makam Rasulullah di Madinah. Setelah sampai di
makam Rasulullah, ia meneteskan air mata dan membolak-
balikkan wajahnya di atas tanah makam Rasulullah‖.
As-Samhudi juga menukil dari Kitab Tuhfah Ibn „Asakir
bahwa ketika Rasulullah telah dimakamkan, as-Sayyidah Fatimah
datang kemudian berdiri di samping makam lalu mengambil
segenggam tanah dari makam Rasulullah tersebut dan ia letakkan
40
tanah itu ke matanya kemudian ia menangis...‖.
(Tujuh): Al-Imam al-Hakim dalam al-Mustadrak, dan al-
Hafizh al-Baihaqi dalam kitab Dala-il an-Nubuwwah, dan lainnya
meriwayatkan dengan sanad-nya dari sahabat Khalid ibn al-Walid,
bahwa di perang Yarmuk beliau kehilangan pecinya. Khalid
berkata -kepada prajuritnya-: ―Carilah peci saya!‖. Mereka
mencari-cari namun mereka tidak menemukannya. Setelah dicari-
40 Wafa‟ al-Wafa‟, j. 4, h. 1405