Page 106 - Mengungkap-Kerancuan-Pembagian-Tauhid-Kepada-Uluhiyyah-Rububiyyah-dan-al-Asma-Wa-ash-Shifat-Dr.-H.-Kholilurrohman-MA-277-Hal
P. 106

104 | Mengungkap Kerancuan Tiga Tauhid

            orang  yang  tidak  memperoleh  bagian,  maka  ia  mengambil  dari
            tangan temannya yang masih basah‖.
                  (Sembilan): Para  sahabat  bertabarruk  dengan  bagian

            mimbar  Rasulullah.  Ibn Abi  Syaibah  dalam kitab  Mushannaf-nya
            meriwayatkan     dari   Abu    Maududah      berkata:   ―Telah
            mengkhabarkan  kepadaku  Yazid  ibn  Abd  al-Malik  bin  Qasith,
            bahwa  ia  berkata:  ―Aku  menyaksikan  banyak  dari  para  sahabat
            Rasulullah  jika  masjid  telah  sepi  mereka  berdiri  menuju  bagian
            mimbar  yang  biasa  dipegang  oleh  tangan  Nabi  lalu  mereka
            mengusapnya dan berdoa‖. Abu Mawdudah berkata: ―Saya juga
            melihat Yazid melakukan hal itu‖.

                  (Sepuluh):  Dalam  kitab  Su-alat  „Abdullah  ibn  Ahmad  ibn
            Hanbal, -putera al-Imam Ahmad ibn Hanbal-, bahwa ia (‗Abdullah)
            berkata:  ―Aku  bertanya  kepada  ayahku  (Ahmad  ibn  Hanbal),
            tentang seseorang yang menyentuh dan mengusap bagian mimbar
            yang  biasa  dipegang  oleh  tangan  Rasulullah  untuk  bermaksud
            bertabarruk dengannya, demikian juga aku tanyakan tentang orang
            yang mengusap kuburan Rasulullah  -untuk tujuan itu-‖. Ayahku
            menjawab: ―Tidak apa-apa (boleh)‖.

                  Dalam Kitab al-„Ilal Wa Ma‟rifah ar-Rijal disebutkan: ―Aku
            (‗Abdullah) bertanya kepada ayahku (Ahmad ibn Hanbal) tentang
            orang  yang  menyentuh  mimbar  Rasulullah  dan  bertabarruk
            dengan  menyentuh  dan  menciumnya,  dan  melakukan  hal  itu
            terhadap  kuburan  Rasulullah  atau  semacamnya,  ia  dengan  itu
            bermaksud  untuk  taqarrub  (mendekatkan  diri)  kepada  Allah.  Ia
                                                                 42
            (Ahmad ibn Hanbal) menjawab: ―Tidak apa-apa (boleh)‖ .
                  Dengan  demikian,  apa  yang  hendak  dikatakan  oleh
            kalangan anti tabarruk dari orang-orang Wahabiyyah tentang Al-


                     42  al-„Ilal Wa Ma‟rifah ar-Rijal, j. 2, h. 492
   101   102   103   104   105   106   107   108   109   110   111