Page 111 - Mengungkap-Kerancuan-Pembagian-Tauhid-Kepada-Uluhiyyah-Rububiyyah-dan-al-Asma-Wa-ash-Shifat-Dr.-H.-Kholilurrohman-MA-277-Hal
P. 111
Mengungkap Kerancuan Tiga Tauhid | 109
ِ
ِ
ِ
ْءازجَأْ ىَأرْ اذإوْ اهَ ل ب قْ فحاصمْ لاْ ىَأرْ اذإْ ناكْ مهضع بْ نَأ
َ َ َ
َ
َ َ
َ َْ
ْ ُ َ َْ
َ َ
َ
َ
َ َ
ِ ِ
ِِ
ِ
ْدع ب َْلاوْ: َ لاقْ،اهَ ل ب قْيمحا ْ صلاْرو ب قْىَأرْاذإوْاهَ ل ب قْثَدْ محا
َ
َ
َ
ُ
َ
َ َْ
َُْ
َ َ
َ
ْ َ
َ
ُ ُ َْ َ
ِ ِ
ِ
ِ
ِ
ْ . َ هذاع تْللهْميظع تْويفْامْ ِ لكْفيْمَ لعَأْاللوْاَ ذى
ُ
َ
ْ
َ
ٌْ َْ ْ َ ّ ْ ُ
ُ َ
“Dapat diambil dalil dari disyari'atkannya mencium hajar
aswad dan melambaikan tangan terhadap sudut-sudut Ka‟bah
tentang kebolehan mencium setiap sesuatu yang jika dicium
maka itu mengandung pengagungan kepada Allah. Karena
meskipun tidak ada dalil yang menjadikannya sebagai sesuatu
yang sunnah, tetapi juga tidak ada yang memakruhkan. Al-
Muhibb ath-Thabari melanjutkan: Aku juga telah melihat
dalam sebagian catatan kakek-ku; Muhammad ibn Abi
Bakar dari Al-Imam Abu „Abdillah Muhammad ibn Abu
ash-Shaif, bahwa sebagian ulama dan orang-orang saleh
ketika melihat mushaf mereka menciumnya. Lalu ketika
melihat buku-buku hadits mereka menciumnya, dan ketika
melihat kuburan orang-orang saleh mereka juga menciumnya.
ath-Thabari mengatakan: Ini bukan sesuatu yang aneh dan
bukan sesuatu yang jauh dari dalilnya, bahwa termasuk di
dalamnya segala sesuatu yang mengandung unsur Ta'zhim
(pengagungan) kepada Allah. Wa Allahu A‟lam” .
46
Dari teks-teks ini kita dapat melihat dengan jelas bahwa
para ahli hadits, seperti al-Imam Ibn Hibban, al-Muhibb ath-
Thabari, al-Hafizh adl-Dliya‘ al-Maqdisi al-Hanbali, al-Hafizh ‗Abd
al-Ghani al-Maqdisi al-Hanbali, dan para ulama penulis Syarh
Shahih al-Bukhari, seperti al-Hafizh Ibn Hajar al-‗Asqalani dengan
Fath al-Bari‟, al-Badr al-'Aini dengan „Umdah al-Qari‟, juga para ahli
Fikih madzhab Hanbali seperti Syekh Mar‘i al-Hanbali dan
46 „Umdah al-Qari‟ Bi Syarah Shahih al-Bukhari, j. 9, h. 241