Page 147 - Mengungkap-Kerancuan-Pembagian-Tauhid-Kepada-Uluhiyyah-Rububiyyah-dan-al-Asma-Wa-ash-Shifat-Dr.-H.-Kholilurrohman-MA-277-Hal
P. 147
Mengungkap Kerancuan Tiga Tauhid | 145
oleh yang lain, maka menyatukan antara terdahuluinya oleh
yang lain dan keazalian adalah sesuatu yang mustahil, Juga
dikarenakan tidak ada wujud bagi jenis kecuali pada
individu-individunya, jadi klaim bahwa jenis alam azali
disertai pengakuan bahwa individunya baharu jelas nyata
kebatilannya. Ibnu Taimiyah sudah dibantah dengan bagus
oleh al „Allamah Qasim dalam komentarnya terhadap kitab
68
al Musayarah” .
Para ulama dan para Huffazh hadits juga menegaskan bahwa
tidak ada hadits sahih yang memenuhi syarat dalam menetapkan
suara bagi Allah, demikian ditegaskan oleh al-Hafizh al-Bayhaqi
dalam al Asma‟ Wa ash-Shifat, al-Hafizh Abu al-Hasan ibnu Abi al-
Makarim al-Maqdisi –guru al-Hafizh al-Mundziri- dalam Juz‟
khusus terkait itu, al-Hafizh Ibnu Hajar dalam Fath al-Bari, al-
Kawtsari dalam as-Sayf ash-Shaqil dan Maqalaat-nya dan lainnya.
(Tiga): Ibnu Taimiyah meyakini bahwa Allah berpindah,
bergerak dan turun. Ia sebutkan dalam karya-karyanya, seperti
Minhaj as-Sunnah an-Nabawiyyah, j. 1, h. 210 dan h. 262, Muwafaqah
Sharih al-Ma‟qul Li Shahih al-Manqul, j. 2, h. 4, h. 5, dan h. 26, Syarh
Hadits an-Nuzul h. 38, h. 66 dan h. 99, Majmu‟ al-Fatawa, j. 5, h.
131 dan 415.
(Bantahan): Al-Imam al Bayhaqi menegaskan:
ِ ِ
ِ
ِ
ِ
ِِ
ِ
ْو بْدروْيذلا ْ ْ ءيجمْ لاْفيْدق تع َْلاْناكْو نَأْىَ لعْليلدْ ِ ِ ْ ف وي
َ َ َ
ُ
ُ ََْ
َََ ْ
َ ٌ ْ َ ْ
ْ َ
ِ ٍ
ِ
ِ
ِ
ِ ِ
ِِ
ْ َ هذإْناَ كمْنمْلااق تناْة ن سلاْو بْتدروْيذلاْلوز ُّ نلاوْباتكلا
ً َ ْ ُ ُّ
ُْ َ ُ َ
ْ َََ
َ ْ
68 Al Kawtsari, Bid‟ah ash-Shautiyyah haula al Qur‟an dalam
Maqalat al Kawtsari, hal.59.