Page 143 - Mengungkap-Kerancuan-Pembagian-Tauhid-Kepada-Uluhiyyah-Rububiyyah-dan-al-Asma-Wa-ash-Shifat-Dr.-H.-Kholilurrohman-MA-277-Hal
P. 143
Mengungkap Kerancuan Tiga Tauhid | 141
Al-Imam Ahmad bin Hanbal juga berkata:
ِ
ِ
ْ ْ رفكْماسجَ لأاكْلاْمسجْاللْ َ لاقْنم
َ َ
ََ
َ
َ ْ
ْ َ
َ
ٌ ْ ُ
“Orang yang berkata bahwa Allah adalah benda yang tidak
seperti benda-benda maka ia telah kafir”. (Riwayat al-
Hafizh Badruddin az-Zarkasyi dalam Tasyniif al
Masaami‟).
Para ulama pendiri madzhab empat sepakat untuk
menafikan bahwa Allah jism sebagaimana ditegaskan oleh al
65
Qarafi, Ibnu Hajar al Haytami dan lainnya.
Al-Imam Abu al-Hasan al-Asy‘ari dalam kitabnya an-
Nawadir menegaskan:
ِِ ِ
ِ
ِ ِِ ِ ٍ
ِ
َ
.و بْرفاك ْ ْ ْ و نإوْو بربْفراعْر يغْوه فْمسجْاللْ نَأْدق تعاْنم
َ
َ
َ ََْ ْ َ
ُ َ َّ
ُ
َ ْ َُ ٌ ْ َ
ٌ
―Barang siapa meyakini bahwa Allah adalah jism maka ia
tidak mengenal tuhannya dan kafir terhadap-Nya.‖
Pernyataan yang sama juga ditegaskan oleh al A-midi
dalam al-Mana-ih, Ibnu Balban ad-Dimasyqi al-Hanbali dalam
Mukhtasar al-Ifa-dat (hal. 490), Syaikhul Azhar Syekh Salim al-
Bisyri, Syekh Salamah al-Qudla‘i dalam Furqan al-Qur‟an (h. 100)
dan lainnya.
(Dua): Ibnu Taimiyah meyakini bahwa Allah berbicara
dengan huruf dan suara dan bahwa Allah kadang berbicara dan
kadang diam. Ia menyebutkan keyakinannya ini dalam banyak
karyanya, seperti; Risalah fi Shifat al-Kalam, h. 51 dan h. 54, Minhaj
as-Sunnah an-Nabawiyyah, j. 1, h. 221, Muwafaqah Sharih al-Ma‟qul Li
Shahih al-Manqul, j. 2, h. 143, h. 151, dan j. 4, h. 107, Majmu‟ al-
Fatawa, j. 6, h. 160, h. 234, dan j. 5, h. 556-557, Majmu‟ah Tafsir, h.
311.
65 Ibnu Hajar al-Haytami asy-Syafi‘i, al-Minhaj al-Qawim, h. 64.