Page 139 - Mengungkap-Kerancuan-Pembagian-Tauhid-Kepada-Uluhiyyah-Rububiyyah-dan-al-Asma-Wa-ash-Shifat-Dr.-H.-Kholilurrohman-MA-277-Hal
P. 139

Mengungkap Kerancuan Tiga Tauhid  | 137

                  dengan arah adalah sesuatu yang berada di belakang alam?
                  Maka tidak diragukan bahwa Allah di atas alam, terpisah
                                  60
                  dari para makhluk ”.
                   Dalam Demikian pula dengan dasar keyakinan tauhid al-
            Asma‟  wa  ash-Shifat  Ibnu  Taimiyah  kemudian  meyakini  bahwa
            Allah duduk di atas ‗Arsy. Pernyataannya tentang ini sangat jelas
            ia  ungkapkan  dalam  karya-karyanya  sendiri,  seperti;  Minhaj  as-
            Sunnah  an-Nabawiyyah,  j.  1,  h.  260,  dan  h.  262,  Syarh  Hadits  an-
            Nuzul, h. 66, h. 105, h. 145, dan h. 151, Majmu‟ al-Fatawa, j. 5, h.
            519, h. 527, dan j. 16, h. 434, Bayan Talbis al-Jahmiyyah, j. 1, h. 576,
            Majmu‟ah  Tafsir  h.  354,  h.  355,  h.  356,  dan  h.  359,  al-Fatwa  al-
            Hamawiyyah h. 79, al-Fataawa, j. 4, h. 374, Bayan Talbis al-Jahmiyyah,
            j. 1, h. 568.

                   Dalam karyanya berjudul Minhaj as-Sunnah an-Nabawiyyah,
            Ibnu Taimiyah secara jelas mengatakan bahwa Allah bertempat di
            Arsy.  Untuk  menjual  dagangannya  ini  Ibnu  Taimiyah  berbuat
            dusta dengan membawa nama-nama ulama, dengan mengatakan
            bahwa pedapat rusaknya itu dari mereka. Dalam Minhaj as-Sunnah
            an-Nabawiyyah ia berkata:
                 ْونمْولٌخْلاوْلزنَْونإْنولوقَْةنسلاْلىأْروهجْنإْثمْ:ْ)ليق(

                 ْدَزْنبْداحْوْوَوىارْنبْقااسإْنعْكلذْلقنْامكْشرعلا

                            ْ   ىاْ.وتلاسرْفيْلبنحْنبْدحْأْنعْهولقنوْاهميغو


                  “Kemudian  sesungguhnya  mayoritas  Ahlussunnah  berkata
                  bahwa  Allah  turun,  dan  tidak  sunyi  arsy  dari-Nya.
                  Sebagaimana pendapat itu dinukil dari Ishaq ibn Rahawaih,
                  Hammad  ibn  Zaid,  dan  lainnya.  Dan  mereka  menukil


                     60  Ibnu Taimiyah, ar-Risalah at-Tadmuriyyah, h. 46
   134   135   136   137   138   139   140   141   142   143   144