Page 134 - Mengungkap-Kerancuan-Pembagian-Tauhid-Kepada-Uluhiyyah-Rububiyyah-dan-al-Asma-Wa-ash-Shifat-Dr.-H.-Kholilurrohman-MA-277-Hal
P. 134
132 | Mengungkap Kerancuan Tiga Tauhid
“Maka sesungguhnya kami berkata: Dia (Allah) bergerak,
dan tetap dengan-Nya perkara-perkara baharu dan sifat-sifat
benda. Maka apa bukti jika pendapat kita ini batil?
(artinya menurut Ibnu Taimiyah itu adalah perkara yang
56
haq)” .
Juga dalam karyanya berjudul Muwafaqah Sharih al-Ma‟qul
Li Shahih al-Manqul dengan sangat jelas Ibnu Taimiyah
mengatakan bahwa Allah bergerak, turun, naik, duduk dan sifat-
sifat benda lainnya. Ia menuliskan:
ْءاهْ اذإْ كراتَوْ ءاشَْ امْ لعفَْ مويقلاْ يمحاْ نلأ ْ ؛ْ )ليق (
ْ،ءاهْاذإْسليجوْموقَوْطسبَوْضبقَوْءاهْاذإْعفترَوْطبهَو
ْلاْكراتمْيحْلكْ،كراتلاْتيهداوْيمحاْيبْامْةرامأْنلأ
ْ ةلايزْلاْكراتمْيغْتيمْلكوْ،ةلايز
“Karena Dia Allah al-Hayy al-Qayyum berbuat segala apa
yang Dia kehendaki, Dia bergerak bila berkehendak, Dia
turun dan naik bila berkehendak, Dia menggenggam, Dia
menghampar, Dia berdiri, dan Dia duduk bila Dia
berkehendak. Karena tanda apa yang membedakan antara
yang hidup dengan yang mati adalah adanya gerak. Setiap
yang hidup pasti bergerak. Dan setiap yang mati pasti tidak
bergerak” .
57
Di bagian lain dalam kitab yang sama Ibnu Taimiyah
dengan melakukan kedustaan bahwa pendapatnya ini adalah
keyakinan para ulama ahli hadits, menuliskan:
56 Ibnu Taimiyah, Minhaj as-Sunnah an-Nabawiyyah 1/210,262,
57 Ibnu Taimiyah, Muwafaqah Sharih al-Ma‟qul, j. 2, h. 26