Page 129 - Mengungkap-Kerancuan-Pembagian-Tauhid-Kepada-Uluhiyyah-Rububiyyah-dan-al-Asma-Wa-ash-Shifat-Dr.-H.-Kholilurrohman-MA-277-Hal
P. 129
Mengungkap Kerancuan Tiga Tauhid | 127
Taimiyah Allah memiliki keserupaan-keserupaan dengan ciptaan-
ciptaan-Nya.
Pada bagian lain dari Muwafaqah Sharih al Ma‟qul Li Shahih
al Manqul, dengan sangat jelas Ibnu Taimiyah ingin membela
kaum Mujassimah, menuliskan:
ْ ْفيْفرعَْلاْاذهفْةمسلمجاْمذوْميسجتلاْركذْامأوْ؛ْ)ليق (
ْاضَأْمهملاكْفيْفرعَْلاْامكْةمئلأاوْفلسلاْنمْدحأْملاك
ْمهملاكْفيْاوركذْلبْ،امسجْسيلْوأْمسجْاللْنبْلوقلا
ْ ْفيْ دحْأْ هركذْ امكْ مسلجاْ يفنْ ةيمهلجاْ ىلعْ هوركنأْ يذلا
ْ .ةيمهلجاْىلع ْدرلاْباتك
“Dan adapun penyebutan istilah tajsim (Allah sebagai Jism,
benda) dan cacian terhadap faham kaum Mujassimah maka
ini adalah sikap yang tidak pernah dilakukan oleh seorang-
pun dari kaum Salaf dan para Imam. Sebagaimana tidak
pernah dikenal dari mereka penyebutan adakah Allah
sebagai jism atau bukan jism. Bahkan adanya penyebutan
istilah jism itu adalah dalam ungkapan-ungkapan orang-
orang Salaf dalam bantahan mereka terhadap kaum
Jahmiyyah yang menafikan jism dari Allah; sebagaimana
telah disebutkan demikian oleh Ahmad bin Hanbal dalam
kitab al-Radd „Ala al-Jahmiyyah”.
Dalam banyak catatannya, Ibn Taimiyah sering membuat
pernyataan-pernyataan yang kemudian ia sandarkan kepada para
ulama Salaf. Padahal jika kita telusuri tidak ada rujukan apapun
dari ulama Salaf yang menetapkan itu. Dalam karyanya berjudul
Bayan Talbis al-Jahmiyyah, Ibnu Taimiyah menuliskan sebagai
berikut: