Page 128 - Mengungkap-Kerancuan-Pembagian-Tauhid-Kepada-Uluhiyyah-Rububiyyah-dan-al-Asma-Wa-ash-Shifat-Dr.-H.-Kholilurrohman-MA-277-Hal
P. 128
126 | Mengungkap Kerancuan Tiga Tauhid
bahwa menurutnya Allah adalah sebagai jism (benda yang
memiliki bentuk dan ukuran). Untuk itu Ibnu Taimiyah membuat
propaganda bahwa menurutnya tidak pernah ada pernyataan
ulama Salaf yang menetapkan apakah Allah sebagai jism atau
bukan jism? Tulisan Ibnu Taimiyah ini memberikan pemahaman
bahwa ia tidak suka jika ada orang mensucikan Allah dari jism, dan
sifat-sifat jism. Catatan Ibnu Taimiyah semacam ini cukup banyak
dalam karya-karyanya, bahkan dalam beberapa bagian dengan
sangat jelas ia menetapkan bahwa Allah sebagai jism.
Dalam karyanya berjudul Muwafaqah Sharih al-Ma‟qul Li
Shahih al-Manqul Ibnu Taimiyah menuliskan:
ْ،)يصبلاْعيمسلاْوىوْءيهْولثمكْسيل(ْولوقْكلذكوْ؛ْ)ليق(
ْيفنْىلعْلدَْلاْونإفْكلذْوَضوْ،)ايسمْولْملعتْلى(ْولوقو
ْلىأْويمسَْامْيفنْىلعْلاوْلبْ،هوجولاْنمْوجوبْتافصلا
ْ .هوجولاْنمْوجوبْامسجْحلاطصلاا
“Demikian pula firman Allah: “Laysa Kamitslihi Syai”
(QS. al-Syura: 11), dan firman-Nya “Hal Ta‟lamu Lahu
Samiyya” (QS. Maryam: 65), serta ayat-ayat semacam ini;
itu semua tidak menunjukan kepada peniadaan sifat-sifat
kebendaan secara mutlak dari Allah. Bahkan ayat-ayat
semacam itu sama sekali bukan untuk meniadakan dari
Allah apa yang dinamakan oleh orang-orang yang membuat
Istilah (Ahl al-Isthilah) sebagai jism” .
53
Tulisan Ibnu Taimiyah ini sangat jelas ingin menetapkan
bahwa Allah sebagai jism. Menurutnya, kesucian Allah dari
menyerupai makhluk-Nya tidak mutlak. Artinya, menurut Ibnu
53 Muwafaqah Sharih al Ma‟qul Li Shahih al Manqul, j. 1, h. 62