Page 140 - Mengungkap-Kerancuan-Pembagian-Tauhid-Kepada-Uluhiyyah-Rububiyyah-dan-al-Asma-Wa-ash-Shifat-Dr.-H.-Kholilurrohman-MA-277-Hal
P. 140
138 | Mengungkap Kerancuan Tiga Tauhid
demikian itu dari Ahmad ibn Hanbal dalam Risalah-
61
nya ”.
Seandainya Ibnu Taimiyah diminta untuk mendatangkan
apa yang ia sebutnya sebagai pendapat para ulama; di mana?
Dalam kitab apa? Siapa yang meriwayatkannya? Dia tidak akan
mampu menghadirkannya. Karena apa yang dia nyatakan
hanyalah dusta belaka. Dan itulah kebiasaan Ibnu Taimiyah.
Seringkali ia mengungkapkan pendapat aneh dari dirinya sendiri
lalu ia sandarkan kepada para Imam terkemuka. Seperti; masalah
ziarah kubur para Nabi dan atau para Wali dan berdoa didekat
makam mereka. Sungguh perdagangan yang tidak memiliki
modal.
Propaganda semacam inilah yang juga ditulis oleh Ibnu
Taimiyah dalam karya-karyanya yang lain. Seperti yang ia tuliskan
dalam kitabnya berjudul Syarh Hadits an-Nuzul, berkata:
ْفلسْنعْروثأهداْوىوْباوصلاْوىوْثلاثلاْلوقلاوْ:ْ)ليق (
ْعمْونمْشرعلاْولٌخْلاو ْ ،شرعلاْقوفْلازَْلاْونأْاهتمئأوْةملأا
ْ ىاْ.وقوفْشرعلاْنوكَْلاوْ،ايندلاْءامسلاْهذإْولوزنوْهوند
“Dan pendapat ke tiga, dan dia pendapat yang benar, dan
dia adalah pendapat yang datang dari orang-orang Salaf
umat ini dan para Imamnya; bahwa Dia Allah senantiasa di
atas Arsy. Dan arsy tidak kosong dari-Nya walaupun Dia
mendekat dan turun ke langit dunia. Dan Arsy juga tidak
62
kemudian menjadi di arah atas-Nya” .
61 Ibnu Taimiyah, Minhaj as-Sunnah, j. 1, h. 262
62 Ibnu Taimiyah, Syarh Hadits an-Nuzul, h. 66