Page 48 - Mengungkap-Kerancuan-Pembagian-Tauhid-Kepada-Uluhiyyah-Rububiyyah-dan-al-Asma-Wa-ash-Shifat-Dr.-H.-Kholilurrohman-MA-277-Hal
P. 48
46 | Mengungkap Kerancuan Tiga Tauhid
seperti mu‟amalah dengan orang-orang Islam, walaupun orang
tersebut mengaku bodoh (tidak tahu) hingga ia bertaubat
17
kepada Allah” .
Dalam karya lainnya berjudul at-Tahqiq Wa al-Idlah Li
Katsir Min Masa-il al-Hajj Wa al-Umrah Wa az-Ziyarah „Ala Dlau‟ al-
Kitab Wa as-Sunnah, Ibn Baz menuliskan:
ْةريَزْدصقلْلحرلاْدهْولْسيلفْةنَدهداْنع ْ ديعبلاْامأْ؛)ليق(
ْ فَرشلاْدجسهداْدصقلْلحرلاْدهْولْنسَْنكلوْبرقلا
“Adapun orang yang jauh dari kota Madinah maka tidak
boleh baginya untuk melakukan perjalanan untuk tujuan
ziarah ke kubur (Rasulullah atau sahabatnya, tetapi hanya
disunnahkan bainya untuk melakukan perjalanan untuk
18
tujuan ke masjid mulia (Masjid Nabawi)” .
Pemuka kaum Wahabi lainnya bernama Muhammad ibn
Saleh al-Utsaimin dalam karyanya berjudul Fatawa Wa Adzkar Li
Ithaf al-Akhyar, menuliskan:
ْ كرشلاْنمْعونوْمارحْروبقلباْك ْ برتلاْ)ليق(
“Mencari berkah dengan kubur-kubur adalah perbuatan
haram dan macam dari pada syirik”.
Pemuka kaum Wahabi lainnya bernama Hamud ibn
Abdullah ibn Hamud at-Tuwaijri dalam karya bantahannya
17 Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz, Fatawa Fi al-Aqidah, soal
no. 5
18 Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz, at-Tahqiq Wa al-Idlah Li
Katsir Min Masa-il al-Hajj Wa al-Umrah Wa az-Ziyarah „Ala Dlau‟ al-Kitab
Wa as-Sunnah, h. 88