Page 53 - Mengungkap-Kerancuan-Pembagian-Tauhid-Kepada-Uluhiyyah-Rububiyyah-dan-al-Asma-Wa-ash-Shifat-Dr.-H.-Kholilurrohman-MA-277-Hal
P. 53
Mengungkap Kerancuan Tiga Tauhid | 51
“Dan carilah hal-hal yang (bisa) mendekatkan diri kalian
kepada Allah” (QS. al Mai-dah: 35)
Dalam ayat ini Allah memerintahkan kita untuk mencari
segala hal yang bisa mendekatkan diri kepada Allah. Artinya
carilah sebab-sebab tersebut, kerjakanlah sebab-sebab itu, maka
Allah akan mewujudkan akibat-akibatnya. Allah akan memenuhi
segala permohonan dengan sebab-sebab tersebut, walaupun Dia
maha kuasa untuk mewujudkan akibat-akibat tanpa sebab-sebab
sekalipun.
Terkait dengan ini, maka Allah telah menjadikan tawassul
dengan para Nabi dan para wali-Nya sebagai salah satu sebab bagi
dipenuhinya permohonan seorang hamba. Oleh karena itu kita
bertawassul dengan para Nabi dan para wali Allah adalah untuk
tujuan agar dikabulkan permohonan dan harapan kita oleh Allah.
Artinya, permohonan dikabulkan doa hanya kepada Allah semata,
adapun para Nabi atau para wali tersebut hanyalah wasilah,
perantara, atau hanya sebab saja. Dengan demikian tawassul adalah
sebab syar‟i, yang menyebabkan dikabulkannya permohonan
seorang hamba.
Tawassul dengan para nabi dan para wali diperbolehkan,
baik di saat mereka masih hidup atau sesudah mereka meninggal.
Karena seorang mukmin yang bertawassul keyakinannya adalah
bahwa tidak ada yang menciptakan manfaat dan mendatangkan
bahaya secara hakiki kecuali Allah saja. Para nabi dan para wali
tidak lain hanyalah sebab atau wasilah bagi dikabulkannya
permohonan, karena para Nabi dan para wali tersebut bagi Allah
adalah orang-orang yang memiliki kemuliaan dan derajat yang
tinggi.
Ketika seorang Nabi atau seorang wali masih hidup, kita
menjadikan dia sebagai wasilah dalam doa kita kepada Allah, maka