Page 79 - Mengungkap-Kerancuan-Pembagian-Tauhid-Kepada-Uluhiyyah-Rububiyyah-dan-al-Asma-Wa-ash-Shifat-Dr.-H.-Kholilurrohman-MA-277-Hal
P. 79
Mengungkap Kerancuan Tiga Tauhid | 77
ِ
ِ
ِ
ِ
ِ
ْنمْ ُ طقسَْامْنو ب تْ ْ كَ ِ ْ ةَ ظفْ محاْىوسْ ِ ضرَ لأاْفيْةَ كئلامْللهْ نإ ِ
َ
ً َ
َ
ُ
َ
ْ َ َ ُُْ َ
َ
ْ
ْ
ْ
َ
ِ ِ
ِ
ٍ
ِ
ِ
ْاو ن يعَأْدان يْ ل فْةلافْ ٍ ضرَبْةجرعْمكَ دحَأْباصَأْاذإفِْ رج شلاْقرو
ُ
َ َ َ
َ َ
ُ
ْ
َ
َُ
ٌ َ ْ َ َ َ
ْ ْ
َ ْ
ََ
ِ
ِ
ِ
ْهاورو تاقثْولاجرْ:يمثيوذاْظفامحاْلاقوْهيار بّ طلاْهاور ( ْاللْدابع
َ َ
ّ ََ
ّ
ْ )ِِ نسلاْنباوْرازبلاْا ضَأ
ُّ
ّ
ّ
ّ
―Sesungguhnya Allah memiliki para Malaikat di bumi
selain -para Malaikat- Hafazhah, mereka yang menulis
daun-daun yang berguguran. Maka jika seorang dari
kalian ditimpa kesulitan di suatu padang maka
hendaklah menyeru: ―Tolonglah aku, wahai para
hamba Allah‖. (HR. ath-Thabarani, dan al-Hafizh al-
Haytsami berkata: Para perawinya terpercaya. Hadits
ini juga diriwayatkan oleh al-Bazzar dan Ibn as-Sunni)
(Faedah Hadits): Hadits ini menunjukkan kebolehan
isti‘anah dan Istighatsah dengan selain Allah. Isti‘anah dan
Istighatsah boleh dilakukan dengan orang-orang saleh dengan
mempergunakan redaksi Nida‟ (panggilan), meskipun tidak di
hadapan mereka. Adapun hadits di atas berisi Istighatsah dan
Isti‘anah kepada para Malaikat Allah. An-Nawawi setelah
menyebutkan riwayat Ibn as-Sunni dalam kitabnya al-Adzkar
mengatakan:
“Sebagian dari guru-guruku yang sangat alim pernah
menceritakan kepadaku, bahwa pada suatu ketika binatang
tunggangannya terlepas. Binatang tersebut adalah seekor
kuda. Guruku ini mengetahui tentang hadits ini. Maka lalu
beliau mengucapkannya, dan seketika itu pula hewan
tunggangan tersebut berhenti berlari. Demikian pula telah
terjadi pada diri saya. Suatu ketika saya bersama
sekelompok orang, tiba-tiba terlepaslah seekor binatang dari