Page 81 - Mengungkap-Kerancuan-Pembagian-Tauhid-Kepada-Uluhiyyah-Rububiyyah-dan-al-Asma-Wa-ash-Shifat-Dr.-H.-Kholilurrohman-MA-277-Hal
P. 81

Mengungkap Kerancuan Tiga Tauhid  | 79

            Amaliah   Para Ulama Salaf Dan Ulama Khalaf
                   Seorang yang membaca sejarah akan mendapati banyak di
            antara    para  ulama  Salaf  dan  para  ulama  Khalaf  yang  telah
            melakukan Istighatsah kepada selain Allah. Tidak sedikit di antara
            mereka  yang  meminta  pertolongan  kepada  seorang  Nabi  atau
            para  wali  Allah  dengan  mendatangi  makam-makam  mereka
            sambil  tetap  berkeyakinan  bahwa  Nabi  dan  wali  Allah  tersebut
            hanya  sebagai  sebab,  dan  bahwa  pemberi  pertolongan  secara
            hakekat  adalah  Allah.  Pendapat  para  ulama  ini  jauh  berbeda
            dengan pendapat kaum Wahabiyyah yang mengatakan bahwa para
            ulama  salaf  menganggap  istighatsah,  tawassul,  tabarruk  sebagai
            perbuatan syirik dan kufur.

                   Berikut ini sebagian fakta sejarah bahwa para ulama Salaf
            dan Khalaf melakukan Istighatsah dengan selain Allah, sambil tetap
            berkeyakinan  bahwa  Nabi  dan  wali  Allah  hanya  sebagai  sebab,
            dan bahwa pemberi pertolongan sesungguhnya adalah Allah saja.

                   (satu) Ad-Darimi  meriwayatkan  dalam  kitab  Sunan-nya

            dengan sanad La Ba‟sa Bihi dari Abu al-Jauza‘,  bahwa ia berkata:
            ―Suatu  ketika  penduduk  Madinah  terkena  paceklik  yang  parah,
            hingga  mereka  mengadu  kepada  ‗Aisyah.  Lalu  ‗Aisyah  berkata:
            ―Lihatlah dan datangi makam Rasulullah, lalu buatlah di atasnya
            celah  atau  lubang  ke  arah  langit  sehingga  tidak  ada  bagian  dari
            atap  yang  menghalangi  antara  kuburan  dengan  langit.  Mereka
            kemudian  melaksanakan  petunjuk  Umm  al-Mukminin;  'Aisyah
            tersebut.  Akhirnya  turunlah  hujan  deras  sehingga  rerumputan
            tumbuh  dan  unta-unta  menjadi  gemu.  Tahun  ini  kemudian
            dinamakan “‟Am al-Fatq”; tahun dimana binatang-binatang ternak
            menjadi gemuk, hingga melimpah gajih dan daging-dagingnya‖.

                    (Faedah atsar): Dalam hadits ini Umm al-Mukminin ‗Aisyah
            memerintahkan  penduduk  Madinah  agar  mendatangi  makam
   76   77   78   79   80   81   82   83   84   85   86