Page 88 - Mengungkap-Kerancuan-Pembagian-Tauhid-Kepada-Uluhiyyah-Rububiyyah-dan-al-Asma-Wa-ash-Shifat-Dr.-H.-Kholilurrohman-MA-277-Hal
P. 88

86 | Mengungkap Kerancuan Tiga Tauhid

            ash-Shalat  „Ala  al-Habib  asy-Syafi‟-,  bahwa  Abu  Bakar  al-Minqari
            berkata:  ―Suatu  ketika  aku,  ath-Thabarani  dan  Abu  asy-Syaikh
            berada  di  Madinah.  Saat  itu  kami  dalam  suatu  keadaan,  yang
            kemudian  rasa  lapar  melilit  perut  kami.  Akhirnya  pada  hari  itu
            kami tidak makan. Ketika tiba waktu isya, aku mendatangi makam
            Rasulullah  dan  mengadu:  ―Yaa  Rasulallah,  al-Juu‟...!  al-Juu‟...!
            (Wahai Rasulullah! lapar...lapar)‖, kemudian aku kembali. Abu as-
            Syaikh  berkata  kepadaku:  ―Duduklah,  mungkin  akan  ada  rizqi
            atau  kalau  tidak,  kita  akan  mati  -kelaparan-‖.  Abu  Bakar
            melanjutkan  kisahnya:  ―Kemudian  aku  dan  Abu  asy-Syaikh
            beranjak  untuk  tidur,  sedangkan  ath-Thabarani  duduk  melihat
            sesuatu.  Tiba-tiba  datanglah  seorang  „Alawi  (seorang  yang
            memiliki garis keturunan dari ‗Ali dan Fatimah) lalu ia mengetuk
            pintu  dan  ternyata  ia  ditemani  oleh  dua  orang  pembantu  yang
            masing-masing membawa panci besar yang di dalamnya terdapat
            banyak  makanan.  Kami  lalu  duduk  makan  bersama.  Kami
            mengira  bahwa  sisa  makanan  akan  diambil  kembali  oleh
            pembantu  itu,  tapi  ternyata  ia  meninggalkan  kami  dan
            membiarkan  sisa  makanan  itu  ada  pada  kami.  Setelah  selesai
            makan,  „Alawi    itu  berkata  kepada  kami:  ―Wahai  kaum,  apakah
            kalian mengadu kepada Rasulullah? Sesungguhnya aku tadi mimpi
            melihat Rasulullah, dan beliau menyuruhku untuk membawakan
            sesuatu kepada kalian‖.

                    (Faedah): Dalam kisah ini, secara jelas dinyatakan oleh para
            ulama terkemuka tersebut bahwa mendatangi makam Rasulullah
            untuk  meminta  pertolongan  (Istighatsah)  adalah  boleh  dan  baik.
            Seorang  yang  terpelajar  pasti  mengetahui  bahwa  tiga  orang  ini,
            terutama  ath-Thabarani  yang    seorang  ahli  hadits  kenamaan,
            adalah  ulama-ulama  besar  dalam  Islam.  Kemudian  kisah  ini
            dinukil  oleh  para  ulama  terkemuka  pula,  termasuk  di  antaranya
            ulama madzhab Hanbali.
   83   84   85   86   87   88   89   90   91   92   93