Page 89 - Mengungkap-Kerancuan-Pembagian-Tauhid-Kepada-Uluhiyyah-Rububiyyah-dan-al-Asma-Wa-ash-Shifat-Dr.-H.-Kholilurrohman-MA-277-Hal
P. 89
Mengungkap Kerancuan Tiga Tauhid | 87
Tiga orang ulama terkemuka yang mengalami peristiwa
ini, lalu para ulama dari berbagai madzhab yang menceritakan
kisah ini, tentunya mereka semua dalam pandangan orang-orang
Islam adalah para ulama ahli tauhid (Muwahhidun), bahkan
merupakan tokoh-tokoh besar di kalangan para Ahli Tauhid.
Sedangkan dalam pandangan orang-orang anti tawassul dan anti
istigotsah para ulama tersebut dianggap sebagai para ahli bid‘ah
dan orang-orang musyrik. Padahal bila hendak ditelusuri,
peristiwa-peristiwa semacam ini sangat banyak.
(Sebelas): Al-Imam Taqiyyuddin al-Hushni menyebutkan
dalam kitabnya Daf‟u Syubah Man Tasyabbah Wa Tamarrad: ―Ibn
‗Asa-kir menuturkan dalam kitab Tarikh-nya bahwa Abu al-Qasim
ibn Tsabit al-Baghdadi melihat seorang laki-laki di Madinah
mengumandangkan adzan Subuh di dekat makam Rasulullah.
Dalam adzan ia mengucapkan “ash-Shalat Khairun Min an-
Naum...!”. Tiba-tiba datang salah seorang khadim Masjid Nabawi
dan memukul pipinya ketika mendengar adzan tersebut. Maka
laki-laki tersebut menangis dan berIstighatsah dengan Rasulullah.
Ia berkata:
ِ
ِ
ِ
ِ
ْ !ْلعفلاْاَ ذىْ ِ بيْلعف َْكترضحْفيْاللْ َ لوسرْيَ
ْ
َ ْ ُ َ ُ َ ْ
ُْ َ َ
ْ
َ َ ْ
ُ
“Wahai Rasulullah, di dekat Anda aku diperlakukan
seperti ini… !!”.
Maka kemudian khadim Masjid tersebut terkena lumpuh seketika
itu juga. Kemudian dibawa ke rumahnya dan tiga hari setelah itu
38
ia meninggal‖ .
(Kesimpulan): Atsar-atsar dan peristiwa-peristiwa
Istighatsah dan tawassul yang telah disebutkan di atas, baik yang
38 Daf‟u Syubah Man Syabbah Wa Tamarrad, h. 89