Page 93 - Mengungkap-Kerancuan-Pembagian-Tauhid-Kepada-Uluhiyyah-Rububiyyah-dan-al-Asma-Wa-ash-Shifat-Dr.-H.-Kholilurrohman-MA-277-Hal
P. 93

Mengungkap Kerancuan Tiga Tauhid  | 91

                            ِ
                                                   ِ
                                                             ِ
                                                        ِ
                                ِ
                 ْنباْهاور( ْ ْ يقتْ  لاإْكماعَ طْلكْيَْلاوْ،انمؤمْ  لاإْبحاصتْلا
                                          ُ َ
                                                                ُ َ
                             َ
                                                               َ
                                                   ً ُْ
                                  َ َ َ ْ َ َ
                                                           ْ
                                                             ْ  )نابح
                                                                 ّ
                  “Jangan engkau berteman kecuali dengan orang mukmin, dan
                  jangan ada yang makan terhadap makannmu kecuali seorang
                  yang bertakwa”. (HR. Ibn Hibban).
                   Pemahaman  hadits  ini  bukan  untuk  menunjukkan
            keharaman  bersahabat  dengan  non  muslim,  juga  bukan  untuk
            menunjukkan  keharaman  memberi  makan  kecuali  kepada  orang
            yang bertakwa saja. Tapi makna yang dimaksud ialah bahwa yang
            paling  layak  dan  paling  utama  untuk  dijadikan  teman  adalah
            seorang  yang  mukmin,  dan  yang  paling  layak  dan  paling  utama
            untuk  dijamu,  diberi  makan  dan  minum  adalah  seorang  yang
            bertakwa.  Dengan  demikian  makna  hadits  bukan  berarti  haram
            memberi  makan  kepada non  muslim,  juga  bukan  berarti  haram
            menjadikan non muslim tersebut sebagai teman. Karena itu dalam
            al-Qur‘an,  Allah  memuji  sifat  orang-orang  Islam  yang  biasa
            memberi  makan  kepada  orang-orang  miskin,  anak-anak  yatim,
            termasuk memberi makan kepada orang-orang kafir yang ditawan.
            Allah berfirman:
                                 ِ
                          ِ
                                                                ِ
                                      ِ ِ ِِ

                 ْةروس (ْ ايسَأوْ اميتَوْ انيكسمْ وبحْ ىَ لعْ ماعطل اْ نومعْ طَو
                                     ً
                                                             َ
                                             ُّ
                                                   َ َ َ
                                                               ُ َُ
                         ً َ ً ََ
                                        ْ
                                                          ٛ )    ْ:ناسنلإا
                  “Dan  mereka  memberikan  makanan  karena  Allah  kepada
                  orang  miskin,  anak  yatim  dan  orang  kafir  yang  ditawan”.
                  (QS. al-Insan: 8)
                   Maka  demikian  pula  dengan  pemaknaan  hadits  sahabat
            ‗Abdullah ibn ‗Abbas di atas. Makna yang dimaksud oleh hadits
            ini adalah untuk menunjukkan “Aulawiyyah”, artinya; bahwa yang
   88   89   90   91   92   93   94   95   96   97   98