Page 94 - Mengungkap-Kerancuan-Pembagian-Tauhid-Kepada-Uluhiyyah-Rububiyyah-dan-al-Asma-Wa-ash-Shifat-Dr.-H.-Kholilurrohman-MA-277-Hal
P. 94

92 | Mengungkap Kerancuan Tiga Tauhid

            paling layak dan paling utama untuk diminta pertolongan adalah
            Allah. Karena itu, dalam hadits ini Rasulullah tidak mengatakan:
            “La  Tas‟al  Ghair  Allah  Wa  La  Tasta‟in  Bi  Ghair  Allah”.  (Jangan
            engkau meminta selain kepada Allah, dan jangan engkau meminta
            tolong kepada selain Allah). Dan sangat jauh berbeda pengertian
            kalimat:  “La  Tas‟al  Ghair  Allah,  Wa  La  Tasta‟in  Bi  Ghair  Allah”
            dengan  pengertian  hadits  Nabi:  “Idza  Sa-alta  Fas-alillah,  Wa
            Idzasta-anta Fasta-in Billah”.
                    Kemudian jika hadits Ibn ‗Abbas di atas dimaknai secara
            mutlak bahwa tidak boleh meminta tolong kecuali kepada Allah
            saja, maka itu artinya sama saja dengan menolak dalil-dalil shahih
            tentang  kebolehan  isti'anah  dan  Istighatsah  dengan  selain  Allah
            seperti  yang  telah  kita  disebutkan  di  atas.  Kemudian  pula,
            pemaknaan  mutlak  yang  menyesatkan  semacam  itu  dapat
            menjadikan  ayat-ayat  dan  hadits-hadits  saling  bertentangan  satu
            sama  lainnya.  Karena  dalam  banyak  ayat  dan  hadits,  kita  tidak
            hanya diperbolehkan, tetapi sangat dianjurkan untuk saling tolong
            menolong  (Isti‟anah)  antar  sesama.  Seperti  di  antaranya  dalam
            firman Allah:
                                                      ِِ
                                 ٕ )    ْ:ةدئاهدا ْةروس (ْىوق   تلاوْبرْ لاْىَ لعْاونواع تو
                                                            َ ُ َ
                                                  ْ
                                                 َ َ ّ
                                                                َ َ َ
                  “Dan  tolong-menolonglah  kalian  dalam  (mengerjakan)
                  kebajikan dan takwa”. (QS. al-Ma-idah: 2)
                   Kemudian dalam sebuah hadits Rasulullah bersabda:
                                                               ِ

                          ْ )دوادْوبأْهاور(ْلآضلاْاوده توْفوهْ لمْ لاْاو ث يغتْنَأو َ
                                                       ُْ َ ُْْ ُ ْ
                                               ْ ُ َْ َ
                                           ّ
                                                   َ
                  “(Di  antara  hak-hak  jalan)  Hendaklah  kalian  menolong
                  orang yang berada dalam kesulitan dan menunjukkan orang
                  yang tersesat jalannya”.  (HR. Abu Dawud)
   89   90   91   92   93   94   95   96   97   98   99