Page 14 - The disappearance of a hiker fix_Neat
P. 14
Anggara : (tertawa, menepuk bahu Rebeca) "Atau mungkin suara perutmu yang kelaparan,
Rebeca! Hahaha! Mungkin itu yang paling menakutkan di antara kita!"
Bara : (raising his hand, giving a motivating gesture) "Alright, let’s go! Remember, pace
yourselves. No one gets left behind. We’re a team!"
Bara : (mengangkat tangan, memberi semangat) "Baiklah, ayo kita mulai! Ingat, jaga
kecepatan masing-masing. Jangan sampai ada yang tertinggal. Kita adalah satu
tim!"
[The five friends begin hiking, with Bara leading the way, followed by Amanda, Rebeca, Angel,
and Anggara. The atmosphere becomes more intense as they enter a steeper trail, but their spirits
remain high.]
[Kelima teman mulai mendaki, dengan Bara memimpin di depan, diikuti Amanda, Rebeca, Angel,
dan Anggara di belakang. Suasana mulai tegang saat mereka memasuki jalur yang lebih curam,
tapi semangat mereka tetap membara.]
Amanda : (stopping for a moment, mesmerized by the view) "The view is incredible! We
should stop for a photo. This needs to be captured!"
Amanda : (berhenti sejenak, terpesona oleh pemandangan) "Pemandangannya luar biasa!
Kita harus berhenti sejenak untuk foto. Ini harus diabadikan!"
Rebeca : (with a firm voice) "A photo? We’re here to hike, not to be models. Let’s move,
guys! Focus on the goal!"
Rebeca : (dengan suara tegas) "Foto? Kita di sini untuk mendaki, bukan untuk jadi model.
Ayo cepat! Fokus pada tujuan, guys!"
Angel : (in a patient tone, smiling) "Relax, Rebeca. We need proof that we’re actually
hiking, not just sitting at base camp. Besides, this is for the memories!"
Angel : (dengan nada sabar, tersenyum) "Sabar, Rebeca. Kami butuh bukti kalau kita
memang mendaki, bukan cuma duduk di base camp. Lagipula, ini untuk kenang-
kenangan!"
8